Jatim RayaPemerintahan

Langkah Optimis Masuki Era Blue Economy, Gubernur Khofifah dan Bupati Trenggalek Tanam Terumbu Karang dan Apartemen Ikan

124
×

Langkah Optimis Masuki Era Blue Economy, Gubernur Khofifah dan Bupati Trenggalek Tanam Terumbu Karang dan Apartemen Ikan

Sebarkan artikel ini

KAB. TRENGGALEK, (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menanam terumbu karang di Kawasan Pantai Mutiara Trenggalek, Selasa (21/2).

Gubernur Kofifah mengatakan, bahwa ini dilakukan sebagai uoaya untuk membawa Jawa Timur ke era Blue Economy. Blue Economy ini adalah pemanfaatan sumber daya laut yang memperhatikan keberlangsungannya. 

“Imbasnya terlihat jelas pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan lapangan kerja di lingkungan bahari yang berdampak positif pada kesehatan ekosistem laut. Tata ruang laut ini kita coba kembangkan di Kawasan Pantai Mutiara, Pantai Prigi dan area Trenggalek. Ekosistem laut ini bisa menjadi pintu masuk untuk transisi ke Blue Economy,” katanya.

Di Pantai Mutiara, Gubernur Khofifah memperhatikan dan terlibat secara langsung dalam proses penyiapan terumbu karang untuk ditanam di dasar laut. Tak berhenti di sana, rombongan lalu ke Rumah Apung dan Keramba Jaring Apung, Rehabilitasi Terumbu Karang, Rumah Ikan dan Underwater Restocking menggunakan perahu cadik. 

Didampingi Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Ia menyaksikan langsung proses penanaman terumbu karang. Berbeda dari biasanya, media dasar penanaman itu berbentuk hati. Ini menyimbolkan cinta masyarakat Jatim, terutama Gubernur Khofifah, kepada alam dan laut beserta biota di dalamnya. “Ini bentuk dasar media tanamnya menarik sekali. Bentuknya hati, cinta. Ini melambangkan cinta kita semua terhadap terumbu karang dan ekosistem laut di sekitar kita,” ujarnya.

Proses penanaman terumbu karang pun berjalan lancar dengan Cak Ipin sapaan akrabnya menyelam untuk meletakkan media tanam yang telah disiapkan oleh Gubernur Khofifah. Penanaman terumbu karang itu sendiri dilakukan di kedalaman 5 meter sampai 6 meter dengan luasan 250 m x 600 m. Sebelumnya, telah dilakukan penanaman terumbu karang di kedalaman 11 m.

Rehabilitasi terumbu karang ini pun bukan pertama kalinya. Tahun 2022 lalu, Pemprov Jatim menginisiasi penanaman terumbu karang di beberapa kabupaten. Yaitu, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Sumenep. Total cakupan rehabilitasi ini sebesar 2,4 Ha.

Gubernur Khofifah juga mengunjungi Rumah Apung dan Keramba Jaring Apung, Rehabilitasi Terumbu Karang, Rumah Ikan dan Underwater Restocking, Ekowisata Bahari serta gelar produk UMKM. “Apartemen ikan ini juga akan menghidupkan dan menambah spesies ikan yang selama ini berkembang di kawasan Pantai Mutiara Trenggalek,” ungkapnya.

Ekowisata laut ini menjadi hidup mengikuti bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jatim. Sejak tahun 2019, Gubernur Khofifah memberikan bantuan langsung berupa kapal ekowisata bahari, alat selam, alat konservasi penyu, serta sarana budidaya biota laut.

Tak cuma itu, Ia juga memberikan alat tangkap ikan, pembuatan garam, pengolahan dan pemasaran produk maritim. Ini berimbas pada kebangkitan ekonomi masyarakat pesisir sebab hasil tangkapan dan budidaya mereka kini memiliki nilai tambah dari segi pengemasan.

“Sekarang ini masanya kita bergeser dari Green Economy ke Blue Economy. Kita harus betul-betul memperhatikan kesejahteraan di laut, karena akan berdampak ke kesejahteraan di darat,” ujarnya.

Tak hanya terumbu karang, Gubernur Khofifah juga berkomitmen penuh dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove. Komitmen ini dibuktikan dengan masifnya penanaman mangrove di wilayah Jatim.  Sebelumnya, 18 Februari 2023, Gubernur Jatim itu juga berkunjung ke Hutan Mangrove Cengkrong Prigi Trenggalek bersama Cak Ipin.

“Tim verifikator juga menilik ekowisata mangrove Cengkrong. Di sana ada hutan mangrove dan turunan hilirisasi, salah satunya yang akan di display adalah batik dari zat pewarna mangrove,” katanya.

Gubernur Khofifah optimis bahwa Pantai Mutiara dan Pantai Prigi Cengkrong telah menjadi contoh awal atau prototype ekosistem laut yang baik bagi upaya pengembangan potensi bahari lainnya di Jatim. Tak lupa, Ia pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam sinergi mengembangkan kedua kawasan ini.

“Ekosistem yang sudah terbangun di Trenggalek terutama di Pantai Mutiara dan pantai Prigi Cengkrong ini bisa dibilang adalah satu kesatuan. Kita sudah melakukan bersinergi dengan sangat banyak sekali elemen strategis termasuk kepala daerah, Pokmas dan elemen-elemen strategis yang lainnya kebetulan di area Pantai Mutiara dan Prigi. Perkembangan kedua lokasi ini relatif komprehensif. Jadi Saya menyebut jenisnya Prototype. Dengan ini, Jatim telah memulai langkah nyata lebih awal terhadap rencana Net Zero Emisi (NZE) di tahun 2060,” jelasnya.

Sejalan dengan Gubernur Khofifah, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan bahwa dalam rangka menjaga ekosistem bawah laut replantasi terumbu karang di bawah laut kawasan Pantai Mutiara manfaatnya telah dirasakan masyarakat. “Nelayan sekitar sudah merasakan. Katanya banyak gurita dan ikan-ikan lain yang mulai masuk ke wilayah ini,” ucapnya

Guna menjaga ekosistem bawah laut yang sudah mulai membaik ini, Cak Ipin bersama Pokmas telah memasang bola-bola merah yang mengapung sebagai tanda bahwa dibawah terdapat rumah ikan dan replantasi terumbu karang. “Juga sebetulnya rumah apung berfungsi sebagai tempat pengawasan,” katanya.

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Rembeng Raya Kacuk Wibisono mengungkapkan bahwa atas bantuan dari Pemprov Jatim banyak sekali manfaat yang dirasakan terutama oleh Pokmas sendiri.

“Karena kita terfokus pada pelestarian bawah laut, jadi dengan bantuan rumah ikan dan transpalansi terumbu karang membuat ekosistem bawah laut di Pantai Mutiara semakin membaik,” katanya

Hal tersebut disebutkannya karena banyaknya biota laut seperti gurita, ikan momo (sirip kuning) dan ikan-ikan lainnya muncul dilokasi ini. “Karena dulu ekosistem bawah laut di Pantai Mutiara ini sangat kurang. Tidak banyak terumbu karang dan ikan yang ada disini Masyarakat sangat terbantu dengan berbagai macam bantuan dari Pemprov Jatim. Dari sisi ekosistem bawah laut hingga sektor wisata sangat signifikan kami rasakan. Tapi kami tetap menerapkan fungsi pengawasan baik bawah laut maupun kebersihan pantai,” tutupnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *