BisnisJatim RayaPeristiwa

Lestarikan Kebudayaan Lokal, Royal Regantris Cendana Hotel Rutin Gelar Ludruk

59
×

Lestarikan Kebudayaan Lokal, Royal Regantris Cendana Hotel Rutin Gelar Ludruk

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Berkolaborasi dengan Ludrukan Nom Noman Tjap Arek Arek Suroboyo (LUNTAS), Royal Regantris Cendana Hotel regular menggelar pementasan ludruk guna memberikan support terhadap pelestarian kebudayaan di Kota Surabaya.

General Manager Royal Regantris Cendana, Tony Satriyo menjelaskan, kolaborasi ini menjadi bentuk dukungan dalam menjaga eksistensi Ludruk. “Kami ingin berpartisipasi mengakomodasi semangat Luntas dalam melestarikan Ludruk,” katanya.

Pihaknya menilai belum banyak anak muda yang memiliki kesadaran serupa untuk ikut melestarikan budaya. “Padahal ini menjadi potensi yang bagus sekali untuk dikembangkan,” tegasnya

Dengan kemasan yang menarik, kesenian tersebut bisa menjadi komoditas budaya yang nantinya bisa menarik wisatawan. Sehingga bukan sekadar lestari, namun juga ada efek ikutan dari sisi ekonomi. “Ini bisa menjadi komoditas wisata. Bisa manggung di gedung maupun hotel dengan kemasan yang tentu menarik,” ujar Tony.

Penampilan Robert Bayonet dan kawan-kawan yang membawakan lakon Ken Arok sukses mengocok perut penonton. Ini menjadi kali kedua mereka manggung di tempat yang sama. Sebelumnya, acara serupa berlangsung Agustus lalu. “Impian teman-teman ludruk untuk bisa manggung di tempat “bagus” akhirnya bisa terwujud. Mendapatkan tempat untuk manggung saja, kami berterimakasih,” saat diatas panggung.

Salah satu pentolan Luntas ini mengakui, di antara tantangan dalam melestarikan Ludruk adalah kesempatan manggung. Seiring berjalannya waktu, panggung ludruk makin tergeser sehingga memaksa mereka melakukan inovasi untuk tetap eksis.

Cerita dikemas dengan lawakan khas “ludruk” dengan menyisipkan sindiran kepada masalah kekinian. Mereka pun sukses mengocok perut puluhan penonton yang hadir menyaksikan. “Agar Ludruk lestari, kalau bukan kita yang muda-muda ini, siapa lagi. Semoga seluruh kecamatan di Surabaya bisa menumbuhkan grup-grup ludruk untuk menjaga kelestarian Ludruk,” tutup Robert.

Staf Ahli Wali Kota Surabaya Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan, M Afghani selaku perwakitan emerintah Kta Surabaya mengapresiasi kegiatan ini. “Ini menjadi bentuk kepedulian hotel kepada UMKM dengan kesenian ludruk,” katanya.

Surabaya sebagai salah satu tempat berkembangnya Ludruk di masa silam, wajib menjaga eksistensi kesenian Jatim ini. “Ini menjadi momentum kearifan lokal untuk bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri, khususnya di Surabaya,” tambahnya.

Ia juga mengapresiasi berbagai inovasi yang juga dilakukan grup Luntas. “Sehingga, Ludruk bisa bangkit kembali. Dengan menyesuaikan tema-tema aktual yang disukai anak muda juga,” tambahnya.

Kolaborasi ini juga menggandeng UMKM untuk ikut dipamerkan di hotel. “Ini sangat positif. Menjadi pilot project untuk membangkitkan UMKM dan menjaga eksistensi kesenian Ludruk. Ada pergerakan ekonomi yang juga akan ikut terbantu,” tandasnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *