SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Departemen Manajemen Bisnis kembali meluluskan salah satu mahasiswa berprestasinya. Berbeda dari mahasiswa lainnya, Bima Surya Samudra menjadi satu-satunya lulusan yang dinyatakan lulus tanpa skripsi melainkan melalui publikasi terakui, sebagaimana pernah dilakukan ITS pada 2020 lalu.
Dalam tuturannya, Bima membagikan, penelitian yang bertajuk The Use of Generative AI in Workplace: Driving Factors, Barriers, and Benefits ini digarapnya selama kurang dari dua tahun. Penelitian yang terindeks Scopus pada konferensi internasional IEEE TEMSCON ASPAC 2024 tersebut pula lah yang berhasil membawa Bima menjadi salah satu wisudawan pada Wisuda ke-132 ITS mendatang.
Dalam kisahnya, Bima mengungkapkan bahwa penyusunan penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk menggali potensi Generative Artificial Intelligence (Gen AI). Ia menjelaskan, adopsi kecerdasan buatan semakin meluas dan dimanfaatkan dalam mendukung produktivitas, efisiensi, serta pengambilan keputusan di dunia kerja. Meski demikian, Bima menilai pemanfaatan Gen AI di Indonesia masih memerlukan pemahaman yang lebih mendalam.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, lelaki berkacamata itu melakukan studi untuk menyelidiki potensi penggunaan Gen AI di tempat kerja dengan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Survei pada penelitiannya dilakukan secara daring dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Penelitian ini berhasil menghimpun data dari 150 responden yang berasal dari berbagai sektor, termasuk perusahaan swasta, BUMN, BUMD, perusahaan multinasional, hingga instansi pemerintah.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukannya, Bima menjelaskan bahwa harapan kinerja dan keadaan fasilitas secara signifikan mendorong adopsi Gen AI. Di sisi lain, kinerja usaha kurang berperan dan pengaruh sosial memberikan pengaruh moderat. Analisis data menggunakan PLS-SEM menunjukkan bahwa 58,4 persen varians niat penggunaan dapat dijelaskan oleh keempat konstruk UTAUT tersebut.
Lebih lanjut, Bima juga menyampaikan potensi besar penelitiannya dalam memberikan rekomendasi praktis dan aplikatif bagi para pemangku kepentingan, khususnya di sektor manufaktur dan jasa. Dirinya berharap hasil temuannya dapat menjadi dasar dalam merumuskan langkah strategis untuk mengoptimalkan kolaborasi antara manusia dan teknologi. “Rumusan strategis ini penting untuk menghadapi dinamika transformasi digital yang tak bisa dihindari,” tegasnya.
Di balik pencapaian ini, Bima mengurai perjuangan panjang yang dilewatinya sebagai penulis pertama dalam publikasi tersebut. Bima mengakui bahwa proses penyusunan publikasi ilmiah ini penuh tantangan, baik secara teknis maupun akademis. Namun, berbagai kendala tersebut berhasil ia lewati berkat pendampingan intensif dari dua pembimbingnya, yaitu Wakil Rektor III ITS Imam Baihaqi ST MSc PhD dan dosen Manajemen Bisnis ITS Fadila Isnaini SM MT.
Lewat pencapaiannya ini, putra tunggal dari Indrarian Polii SH MH dan Sri Wahyuning Illahi SE tersebut membuktikan bahwa ambisi, ketekunan, dan kemampuan dapat membawa kesuksesan. Ia menekankan bahwa yang terpenting bukanlah bentuk akhir dari tugas akhir, melainkan dampak nyata yang dihasilkan dari penelitian tersebut. “Bagi saya, bukan soal lulus dengan skripsi atau tidak, melainkan bagaimana hasilnya bisa memberi manfaat nyata bagi banyak orang,” ujar Bima.
Pencapaian mahasiswa angkatan 2021 ini mencerminkan kontribusi besar mahasiswa dalam dunia riset tanah air. Selain itu, langkah ini merupakan wujud nyata dari langkah konkret menuju Sustainable Development Goals (SDGs) poin empat yaitu pendidikan berkualitas serta poin sembilan tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. (q cox, tama dini)