SURABAYA (Suarapubliknews) – Salah satu bentuk kepedulian Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terhadap sivitas akademikanya adalah dengan memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan. Merealisasikan tujuan tersebut, ITS melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Kamis (1/9).
Bertempat di Gedung Rektorat ITS, MoU ini ditandatangani langsung oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng bersama Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi. ITS dan BPJS Ketenagakerjaan sendiri akan menjalin kerja sama dalam bidang kesehatan, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Rektor ITS Ashari mengatakan, ITS telah menyandang gelar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) sejak 2017. Artinya, ITS dituntut mandiri secara finansial, terutama dalam hal pembiayaan SDM. “Akibatnya, tenaga didik baru yang ada di ITS tidak lagi menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS), sehingga tidak mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah,” katanya.
Ashari melanjutkan, ITS kerap kali melakukan Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) di daerah luar Surabaya. Para peserta KKN Abmas ini akan melakukan pengabdian dan perjalanan ke luar kota, sehingga terdapat potensi bahaya yang mengancam keselamatan mereka. “Maka dari itu, harapannya ITS dapat bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjamin keselamatan mereka,” paparnya.
Tidak hanya bekerja sama dalam penyediaan jaminan kesehatan dan keselamatan, Ashari mengungkapkan keinginannya untuk dapat bekerja sama dalam hilirisasi produk-produk inovasi ITS dalam bidang kesehatan. “ITS telah mengembangkan inovasi berupa implan tengkorak serta tangan dan kaki palsu, sehingga produk-produk ini dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat yang membutuhkan,” tandas Guru Besar Teknik Elektro ITS ini.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan menyambut dengan antusias tawaran kerja sama tersebut. Abdur Rahman memaparkan jika kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dan ITS telah berlangsung sejak 2020. “ITS telah mempercayai BPJS Ketenagakerjaan untuk menyediakan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi 731 tenaga kependidikannya, harapannya kerja sama ini terus berlanjut,” katanya.
Abdur Rahman melanjutkan, BPJS Ketenagakerjaan memiliki program Co-Marketing yang merupakan bentuk kerja sama promosi maupun penjualan dari produk atau jasa yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Program Co-Marketing tersebut memungkinkan produk-produk inovasi ITS dapat dibantu untuk komersialisasi. “Kami, BPJS Ketenagakerjaan juga siap menerima mahasiswa ITS yang ingin melakukan magang,” pungkasnya.
Acara penandatanganan MoU antara ITS dan BPJS Ketenagakerjaan tersebut turut dihadiri pula oleh Wakil Rektor III ITS Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi Sistem Informasi Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah Meng, Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian Bambang Pramujati ST MSc PhD, serta beberapa jajaran pimpinan lainnya dari keduanya. (Q cox, tama dini)