SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Warga RT 06 RW 04 Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, kini memiliki identitas baru sebagai Kampung Literasi Keuangan atau Kampung Investor Saham.
Peresmian ini dilakukan pada akhir Agustus 2025 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur, dan PT Bahana Sekuritas, bertepatan dengan momentum peringatan bulan kemerdekaan RI.
Langkah warga kampung ini diapresiasi karena dianggap sebagai wujud nyata partisipasi masyarakat dalam meningkatkan literasi keuangan sekaligus membuka jalan menuju kemandirian finansial. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita bersama OJK, BEI, Bahana Sekuritas, perwakilan Pemerintah Kota Surabaya, dan warga setempat.
Pengawas Divisi Pengawasan LJK 4 OJK Jawa Timur, Milado Pani, menegaskan pentingnya edukasi agar masyarakat dapat membedakan investasi legal dan penipuan. “Masyarakat banyak jadi korban penipuan, mulai dari PNS, guru, hingga petani. Warga harus lebih cerdas dengan menerapkan 2L, yaitu legal dan logis sebelum melakukan investasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BEI Jawa Timur, Cita Mellisa, menyampaikan apresiasi atas inisiatif warga. Ia menekankan bahwa BEI akan mendukung penuh pembentukan investor baru. “Bapak Ibu akan dibantu Bahana Sekuritas, tidak hanya membuka rekening saham, tapi juga diberikan edukasi agar bisa bertransaksi di pasar modal Indonesia,” jelasnya.
Ketua RT 06 RW 04, Agus Tricahyo Kuncoro, mengaku antusias sekaligus terbuka dengan edukasi ini. “Selama ini kami menganggap investasi di pasar modal hanya untuk kalangan tertentu. Dengan adanya OJK dan BEI, kami jadi lebih paham bahwa saham juga bisa dimiliki warga kampung seperti kami,” katanya.
Acara peresmian berlangsung meriah. Sejak pagi, warga mengikuti senam bersama, jalan sehat, hingga pembagian doorprize. OJK juga menyerahkan piagam penghargaan kepada warga sebagai bentuk apresiasi atas inisiatif meningkatkan literasi keuangan.
Dengan resminya Kampung Investor Saham ini, warga Nginden Jangkungan diharapkan menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di Surabaya dalam membangun budaya melek investasi sejak tingkat komunitas. (q cox, tama dini)
