SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Di tengah situasi ekonomi yang menantang akibat pandemi dan kembalinya transaksi offline di tahun 2022, integrasi ekosistem teknologi mampu membuat mitra yang terlibat di dalamnya lebih tangguh.
Ketangguhan tercermin dari pendapatan mitra yang cenderung konsisten atau meningkat. Demikian kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (“LPEM FEB UI”) terhadap mitra PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (“GoTo”), ekosistem digital terbesar di Indonesia.
Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin, Ph.D, mengatakan, tahun 2022, masyarakat secara umum masih menahan konsumsi, terlihat dari indeks pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih lebih rendah dari periode sebelum pandemi. Namun demikian, platform teknologi telah menjadi pilihan masyarakat untuk konsumsi.
“Sehingga, mitra ekosistem teknologi pendapatannya tetap konsisten atau meningkat. Riset LPEM FEB UI menemukan bahwa mitra usaha Gojek dan GoTo Financial mengalami peningkatan pendapatan rata-rata 5%. Sementara, mitra penjual Tokopedia pendapatannya konsisten,” katanya.
Chaikal memaparkan kajian terbaru ini bertujuan untuk memahami dampak integrasi platform dan bagaimana pemanfaatan teknologi bisa mempengaruhi kehidupan pengguna di dalamnya sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kasus GoTo menarik untuk dipelajari karena selain mereka ekosistem teknologi terbesar, GoTo juga melibatkan banyak elemen masyarakat mulai dari mitra pengemudi hingga para pedagang UMKM. Berdasarkan riset sebelumnya, GoTo diestimasi memberikan nilai tambah Rp349-428 triliun terhadap perekonomian nasional, setara dengan 1,8-2,2% PDB Indonesia di tahun 2022.
Kajian LPEM juga mengungkapkan bahwa pemanfaatan layanan keuangan mitra usaha GoTo berada di atas rata-rata nasional. Penggunaan layanan keuangan oleh mitra, antara lain dompet digital, mobile banking, dan tabungan semakin meningkat di 2022, dari 88% di tahun 2021 menjadi 91% di tahun 2022.
Temuan menarik lainnya adalah terkait ekosistem GoTo yang inklusif dan mudah digunakan (rendah hambatan) sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Menurut Chaikal, sebuah platform yang inklusif dan rendah hambatan membuat peluang lebih setara bagi masyarakat dari berbagai kelompok, mendorong interaksi yang lebih kaya, keterwakilan yang lebih adil, mendorong adanya solusi berkelanjutan, serta pada akhirnya pertumbuhan ekonomi.
Hasil kajian LPEM UI menunjukkan, mitra pengemudi roda dua GoTo berasal dari mereka yang tidak tamat SD hingga sarjana, dengan mitra yang memiliki pendidikan SMA sederajat mendominasi. Di sisi mitra penjual Tokopedia hampir sebagian besar merupakan lulusan D4/S1 dan diikuti lulusan SMA sederajat. Sedangkan, hampir setengah dari responden mitra usaha GoTo adalah lulusan SMA dan sederajat.
Head of Sustainability Grup GoTo Tanah Sullivan, mengapresiasi hasil penelitian dari LPEM FEB UI tersebut. “Sejak kami berdiri, semangat kami adalah mempermudah berbagai lapisan masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi melalui teknologi. Kami di GoTo punya komitmen Nol Hambatan (Zero Barriers) yaitu menghilangkan hambatan untuk tumbuh dan berkembang di ekosistem kami, baik bagi mitra pengemudi, pedagang dan konsumen,” katanya.
Lebih lanjut, kajian juga menemukan bahwa GoTo telah berperan dalam mendorong partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi. “Kami melihat di ekosistem GoTo memberi peluang bagi perempuan untuk memiliki kesempatan dalam berkontribusi dalam kegiatan perekonomian melalui berbagai peluang yang ditawarkan, sehingga ini bisa membantu mendorong kesetaraan gender,” lanjutnya
Ekosistem GoTo dapat membantu mewujudkan kesetaraan gender melalui penciptaan kesempatan kerja bagi perempuan. Para mitra pedagang dan penjual di ekosistem GoTo biasanya mempekerjakan 2-3 pekerja, dengan lebih dari 50% nya adalah pekerja perempuan. (q cok, tama dini)