SURABAYA (Suarapubliknews) – Sebelum dilaunching, sempat beredar kabar bahwa ada pembagian pembagian sembako gratis, pada program Lumbung Pangan Jatim. Sehingga menyebabkan warga berduyun-duyun datang ke Jatim Expo.
Penanggung Jawab Lumbung Pangan Jatim yang juga Dirut PT Panca Wira Usaha Erlangga Satriagung mengatakan pihaknya mengkonfirmasi kejadian dimana terdapat kerumunan warga masyarakat di depan Jatim Expo, ternyata karena adanya hoax atau disinformasi yang beredar di masyarakat.
“Ada yang diberitahu bahwa Lumbung Pangan Jatim ini adalah pembagian sembako gratis, dimana yang dapat adalah yang punya kupon, dan hanya tiga hari saja. Makanya warga berduyun-duyun ke sini. Padahal tidak benar, tidak ada pembagian kupon, dan program ini berjalan tiga bulan dengan stok yang cukup, jadi masyarakat tak perlu panik,” katanya.
Sementara itu antusiasme warga untuk mengakses sembako murah di Lumbung Pangan Jatim ini begitu besar. “Transaksi per hari ini untuk yang belanja online lewat website kita saja mencapai Rp 148 juta. Rata-rata transaksinya Rp 133 ribu per pesanan. Belum yang transaksi langsung di Jatim Expo,” terang Erlangga.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghimbau masyarakat agar menyebarkan informasi yang benar bahwa program ini untuk perlindungan warga Jatim dengan memberikan akses logistik yang murah. “Tolong hindari hal-hal yang kita tidak inginkan. Lumbung pangan Jatim ini adalah sentra distrubusi pangan jadi bukan barang gratisan,” tegasnya.
Beliua juga mengingatkan agar masyarakat tidak panic buying dalam memanfaatkan program ini. Sebab Lumbung Pangan Jatim akan digelar dari tanggal 21 April 2020 hingga 21 Juli 2020 mendatang. Operasional lumbung pangan ini buka mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Bahkan berikutnya juga tengah disiapkan format serupa di kawasan Malang Raya.
Mereka yang akan masuk ke lokasi Lumbung Pangan Jatim harus antre dengan duduk di kursi yang berjarak satu meter. Selain itu mereka yang masuk belanja ke Jatim Expo juga diharuskan untuk mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19. Yaitu harus mengenakan masker dan juga dicek suhu tubuh.
Selain itu petugas dengan ketat mengontrol penerapan physical distansing. Saat antrian membayar masyarakat harus duduk di kursi yang telah disediakan. Sehingga antriannya dalam kondisi duduk, dan kursinya pun ditata dengan jarak sekitar 2 meter. Sehingga interaksi dan jarak antar orang benar-benar terjaga demi mencegah penularan covid-19.
Di Lumbung Pangan Jatim menyediakan aneka sembako yang dijual dengan harga murah di bawah harga pasar. Misalnya beras dijual dalam kemasan lima kilogram dengan harga mulai Rp 53.500 hingga 57.700.
Sedangkan telur ayam bisa diperoleh warga masyarakat dengan harga Rp 21.500 per kilogram, lalu untuk minyak goreng bisa dibeli dengan harga Rp 11.500 per liter, dan bawang putih dijual dengan harga Rp 21.000 per kilogram.
Tidak hanya itu Lumbung Pangan Jatim juga menyediakan ayam beku dengan harga Rp 26.000 per kilogram, serta gula yang dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga pasar yaitu dengan harga Rp 12.500 per kilogramnya, serta ikan fillet dori dengan harga Rp 35.000 per kilogramnya. (q cox, tama dinie)