Jatim Raya

Maklumat Pesantren Tebuireng Kuatkan Peran Tokoh Agama dan Budaya Mengajak Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

66
×

Maklumat Pesantren Tebuireng Kuatkan Peran Tokoh Agama dan Budaya Mengajak Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pondok Pesantren Tebuireng mengeluarkan maklumat menyikapi penanganan Covid-19. Maklumat yang berisi tujuh pandangan itu ditandatangani pengasuh pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz.,

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan Atas tujuh pandangan yang ditujukan sebagai seruan dan rekomendasi kepada pemerintah, Gugus tugas Covid serta masyarakat luas dan mendukung agar seruan  maklumat  tersebut dapat dijadikan panduan dalam mengatasi pandemi covid 19 lebih efektif.

“Maklumat ini akan menguatkan kita semua, tidak saja bagi pemerintah  pusat, pemerintah propinsi Jatim dan pemerintah kabupaten/ kota  namun maklumat ini untuk  multi stake holders mulai tokoh agama, budaya  termasuk masyarakat dan keluarga terdampak,” katanya.

Sejak dulu pimpinan Pondok Pesantren selalu memberi fatwa yg baik untuk kemaslahatan bangsa saat  dipandang perlu. Ponpes adalah bagian integral bagi kekuatan bangsa, negara dan masyarakat kita semua, termasuk saat pandemi seperti ini.

Untuk pemulasaraan mayit dan hak mayit muslim dishalati misalnya maklumat ini tentu sangat sesuai dengan harapan masyarakat terutama umat Islam yang memiliki norma dan tata cara perawatan dan pemenuhan hak mayit.

“Saya segera memberi perintah tatkala mendengar  laporan dan fenomena saling paksa antara petugas dengan keluarga di satu pihak dan hak mayit dan keluarga di  lain pihak,” tambah Khofifah.

Beberapa poin tersebut memberi pencerahan dan  pencerdasan yang luar biasa bagi semua pihak. Mantan Menteri Sosial itu sudah mengeluarkan imbauan ke semua rumah sakit (RS)  bagi jenazah muslim harus dipastikan disholati. Dia juga sepakat dengan usulan sholat jenazah ketika jenazah berada di dalam ambulan.

Pihaknya telah mencontohkan langsung saat itu jenazah salah satu dosen UINSA yang hendak dimakamkan di Ponorogo sementara perawatannya di Surabaya.  Khofifah bersama Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Rumpun Kuratif dr Joni Wahyuhadi  memandu proses pelepasan jenazah dini hari dari RS. Dr. Soetomo  Surabaya.

Dalam situasi tugas seperti ini Khofifah berucap terima kasih Kepada Kyai Abdul Hakim yg juga pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. Sebagaimana diketahui Gubernur Jatim ini sangat dekat dg Gus Dur dan keluarga, baik sebagai Menteri maupun sebagai pribadi. Bagitu pula dengan  KH Sholahuddin Wahid dan keluarga besar Tebuireng.

“Matur nuwun, matur nuwun beliau beliau mengapresiasi kerja keras pemerintah, utamanya, pemeriksaan secara massif dan pelacakan kasus (tracing) di masayrakat, Ini dukungan moral yg besar bagi kami,” lanjutnya.

Senada dengan maklumat tentang perbaikan strategi komunikasi publik, Gubernur Jawa Timur yg juga Ketua Umum PP Muslimat ini selalu proaktif mengajak tokoh masyarakat baik silsturrahim secara langsung, diskusi dalam fokus group, pertemuan melalui virtual maupun melalui  konferensi pers secara rutin dengan data dan informasi yg dipertanggungjawabkan melalui verifikasi ketat dan terukur, jujur, amanah sebagai rasa tanggung jawab.

Khofifah selalu  mendorong timnya untuk update data setiap hari tanpa kecuali, dilakukan dg seksama dalam rangka pertanggung jawaban moral dan kejujuran informasi. Pemprov Jatim sesuai kekuatannya memberi perhatian khusus, penghargaan baik moril, APD maupun meterial sebagaimana arahan pemerintah pusat. Memang pandemi ini ujian bagi kita semua, imbuhnya.

Khofifah sangat setuju dengan keterlibatan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan budaya. Selama ini, sosialisasi yang dilakukan gugus tugas mengundang tokoh masyarakat dan menghadiri ponpes dan silaturrahmi ke tokoh tokoh agama.

Khofifah berucap terima kasih atas masukan dan nasehat ini demi kamaslahatan bersama dan memohon doa restu agar  kita semua diberi kekuatan dan kemudahan dalam  mengatasi masalah covid 19  yg juga mendera 218 negara di seluruh dunia ini. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *