Merasa aman dari razia, rumah makan Nur Pasific di Jl Gubeng Surabaya mencoba memberanikan diri untuk memberikan service tambahan berupa hiburan karaoke setelah para tamu melakukan buka puasa bersama. Acara berubah menjadi insiden penyegelan terhadap seluruh room, lantaran secara tiba-tiba dua grup (20 Satpol PP berseragam) dan pakaian preman tiba di lokasi sekitar pukul 18.30 WIB.
SURABAYA (SPnews) – Sebanyak 10 room karaoke di Rumah Makan (RM) Nur Pasific di Jl. Raya Gubeng 37 Gubeng Surabaya, Jumat (02/08/2013) disegel oleh Satpol PP Kota Surabaya. Penyegelan dilakukan karena Satpol PP memergoki 10 ruangan karaoke sedang beroperasi.
Kedatangan dua grup (20 Satpol PP berseragam) dan pakaian preman yang dipimpin Kasi Operasi Satpol PP, Joko Wiyono, tiba di lokasi sekitar pukul 18.30 WIB, saat pengunjung tengah asyik-asyiknya menikmati acara tambahan usai buka puasa bersama.
Puluhan petugas Satpol PP mendapati 6 room karaoke di lantai II dan 4 room karaoke di lantai III tengah beroperasi. Padahal ada himbauan dari Pemkot Surabaya, selama bulan Ramadhan, kegiatan hiburan karaoke wajib dihentikan demi menghormati kesucian bulan Ramadhan.
Kasi Operasi, Joko Wiyono, kepada Jurnal3 mengatakan ke-10 room di Nur Pasific terbukti melanggar himbauan dan harus disegel. Para petugas memergoki ke-10 room tengah memutar lagu-lagu untuk karaoke.
“Ada yang nyanyi-nyanyi tadi. Karena ini jelas melanggar, terpaksa kami segel. Ini sudah pelanggaran. Kita bisa evaluasi izin Nur Pasific,” ujar Joko.
Nur Pasific sendiri diketahui memiliki izin usaha macam-macam meliputi usaha resto, karaoke, spa dan lainnya.
Pengelola Nur Pasific, Sidiq Taqwa sempat melobi Satpol PP dengan mengajak bicara di lantai II. Namun usaha Sidiq gagal total, dan ia terpaksa menanda tangani Berita Acara Penyegelan.
Awalnya Sidiq sempat keberatan Nur Pasific disebut memiliki usaha karaoke. Namun petugas tetap bersikeras untuk menyegel 10 room di rumah makan terkenal di Kota Surabaya itu. (q cox,J3)
