SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan kerja dari Menteri Transportasi dan Pekerjaan Umum Kamboja, Sun Chanthol, bersama jajarannya di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Jumat (19/9/2019).
Dalam pertemuan itu, hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Hendro Gunawan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Irvan Wahyudrajad, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati. Saat itu, Wali Kota Risma menyampaikan selamat datang di Surabaya sembari menjelaskan semua manajemen transportasi yang telah diterapkan di Kota Surabaya.
Salah satu yang banyak dijelaskan Wali Kota Risma adalah Suroboyo Bus. Ia menjelaskan bahwa transportasi umum ini menggunakan botol plastik sebagai pembayarannya dan tidak menggunakan uang tunai. Botol plastik itu dikumpulkan lalu dilelang untuk membantu operasionalnya.
Bahkan, Presiden UCLG ASPAC ini juga menjelaskan tentang aplikasi Gobis. Melalui aplikasi ini, maka calon penumpang bisa memantau posisi Suroboyo Bus, sehingga diharapkan tidak terlalu lama menunggu di halte-halte yang sudah disiapkan.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan tentang penggunaan solar cell pada traffick light, sehingga tidak khawatir lagi apabila terjadi pemadaman listrik. Bahkan, dengan solar cell ini bisa membantu menghemat biaya. Berbagai terobosan dan inovasinya dalam manajemen transportasi dijelaskan saat itu.
Sementara itu, Menteri Transportasi dan Pekerjaan Umum Kamboja, Sun Chanthol mengatakan ide-ide Wali Kota Risma ini patut diacungi Jempol. Ia mengaku perjalanan ke Surabaya bukan lah yang pertama. Sebelumnya di tahun 1998, ia mengaku pernah datang ke Kota Surabaya.
“Saya hampir tidak mengenali kota ini lagi, sebab perbedaannya dengan waktu itu (tahun 1998) sangat jauh berbeda. Terutama kebersihan kotanya,” kata Sun Chanthol seusai bertemu Wali Kota Risma.
Ia juga menjelaskan tujuan kedatangannya bersama jajarannya ke Surabaya adalah kunjungan resmi kerjasama antara Kamboja dengan Surabaya. Terutama dalam pengelolaan Kota Surabaya bidang transportasi. “Nantinya, setelah pertemuan ini kami akan bekerjasama dalam bidang transportasi,” tegasnya.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Wali Kota Risma, ia mengaku terkesan pada pengelolaan transportasi. Selain itu, ia juga mengaku tertarik pada sistem perkeretaapian di Surabaya dan Indonesia. Menurutnya, sistem transportasi itu patut ditiru.
Oleh karena itu, ia sangat berharap kepada Wali Kota Risma untuk bisa berkunjung ke negaranya nanti. Terutama untuk mengetahui sistem transportasi di negaranya itu.
“Kami berharap Bu Risma bisa melakukan kunjungan ke Kamboja. Terakhir yang saya kagumi dari Surabaya adalah pelabuhannya. Semoga bisa bekerjasama,” pungkasnya. (q cox)