SURABAYA (Suarapubliknews) – Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki perusahaan konstruksi terbanyak di Indonesia selama periode 2020-2021. Tentu hal ini memberi kontribusi yang besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, bukan hanya di Jawa Timur.
Sebagaimana disebutkan dalam rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2021 lalu yakni Konstruksi Dalam Angka 2021, Jatim berhasil mengungguli 33 provinsi lainnya dengan total 24.596 perusahaan konstruksi. Angka tersebut bahkan mengalami kenaikan sebesar 26,59% jika dibandingkan tahun 2020 sebanyak 19.430 perusahaan konstruksi.
“Alhamdulillah, ini luar biasa. Perusahaan konstruksi di Jawa Timur tertinggi se-Indonesia. Ada 24.596 kontraktor yang tersebar di seluruh Jawa Timur. Angka ini juga ternyata naik 26,59% dari tahun 2020 lalu,” tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Sabtu (29/1).
Dari total 24.596 kontraktor tersebut, terdiri dari 20.280 perusahaan berskala kecil, 2.303 perusahaan berskala menengah dan 102 perusahaan berskala besar. Sedangkan, 1.911 perusahaan lainnya tidak termasuk dalam kualifikasi. Peningkatan jumlah perusahaan konstruksi ini sendiri, merupakan wujud kerja keras dan keseriusan dari seluruh elemen infrastruktur di Jatim. Tentu mereka memberikan kontribusi dan dedikasi untuk semua sektor dan semua daerah di Indonesia. Bukan hanya di Jawa Timur.
“Walaupun di tengah kondisi pandemi COVID-19, nyatanya pertumbuhan sektor konstruksi terus berjalan. Ini menjadi penguat tagline kita, Optimis Jatim Bangkit,” ucap Gubernur Khofifah.
Bahkan, peningkatan jumlah perusahaan konstruksi ini juga bisa menjadi supporter utama dalam realisasi berbagai macam proyek pembangunan infrastruktur Jawa Timur yang tertuang di dalam Perpres No. 80 tahun 2019 tentang Proyek Strategis Nasional (PSN). “Kita mendapatkan tugas yang terangkum dalam Perpres No. 80 Tahun 2019. Di dalamnya banyak sekali PSN yang diharapkan bisa segera terealisasikan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, tren peningkatan kontraktor juga dirasa akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Hal ini mengingat, peran sektor konstruksi berkaitan erat dengan penyerapan tenaga kerja, penanaman modal, jumlah proyek infrastruktur dan bangunan, hubungan timbal balik dengan sektor-sektor pendukung, bahkan menjadi fasilitator dalam pergerakan dan pertumbuhan barang dan jasa.
“Tentunya kita berharap bahwa perkembangan infrastruktur nantinya akan sejalan dengan naiknya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat secara umum,” pungkasnya.
Pemerataan pembangunan untuk semua sektor juga didukung oleh sektor konstruksi antara lain ketahanan pangan di tiap daerah, pemenuhan kebutuhan listrik dan energi nasional, peningkatan sarana pendidikan dan kesehatan, akses jalan yang memadai untuk pengangkutan barang dan jasa, dan peningkatan daya tarik pariwisata.
Sementara, di posisi selanjutnya, ada Provinsi Jawa Tengah dengan total 15.961 perusahaan konstruksi dan Provinsi DKI Jakarta sebanyak 14.505 perusahaan konstruksi.
“Terimakasih atas semangat dan kerja keras semua elemen strategis masyarakat Jawa Timur khususnya di sektor perusahaan konstruksi baik kecil, menengah maupun besar. Tingkatkan produktifitas terbaik untuk bangsa dan negara,” tutup Gubernur Khofifah. (q cox, tama dinie)