SAMARINDA (Suarapubliknews) – Untuk kesekian kalinya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menggelar misi dagang dengan provinsi lain di Indonesia. Kali ini misi dagang Pemprov Jatim dilakukan dengan provinsi Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Kamis (28/7).
Pembukaan kegiatan Misi Dagang kali ini dilakukan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama dengan Wakil Gubernur Kalimantan Timur ini ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional khas samarinda.
Wagub Emil Dardak menyampaikan bahwa misi dagang Jatim – Kaltim ini adalah salah satu upaya akselerasi kebangkitan ekonomi yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Seperti diketahui, Covid-19 telah membuat semua sektor mengalami dampak yang luar biasa, termasuk ekonomi.
Sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk kembali membangkitkan sektor perekonomian, salah satunya melalui perdagangan dan investasi antar provinsi di Indonesia. “Tentu kita memiliki semangat yang sama untuk bisa mengakselerasi kebangkitan kita setelah 2 tahun mengalami pandemi covid-19,” katanya.
Wagub Emil mengatakan di tengah kondisi perekonomian dunia yang cenderung ke arah krisis, justru sektor perekonomian dalam negeri harus didorong untuk lebih kuat. Salah satunya adalah dengan mendorong kegiatan perdagangan dan investasi antar provinsi seperti kali ini. “Pertemuan semacam ini tujuannya bahwa pada saat kita mengantisipasi kemungkinan tersebut di luar maka di dalam negeri harus semakin bergairah,” lanjutnya.
Wagub Emil menjelaskan, Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi misi dagang kali ini lantaran kedua provinsi tersebut memliki kerjasama potensial yang harus dikuatkan. Terlebih ke depan Ibu Kota Negara (IKN) akan terletak di Kalimantan Timur. Maka posisi Jawa Timur akan sangat potensial dan strategis untuk mensupport Kalimantan Timur.
“Kami hari ini melihat potensi yang luar biasa antara Kalimantan timur, dengan Jawa Timur, apalagi nanti akan menjadi daerah di mana di wilayah ini ada IKN, maka Potensi Jawa Timur untuk membangun Sinergi semakin besar,” jelasnya.
Tak hanya itu, menurut Wagub Emil, Jatim dan Kaltim memiliki hubungan komplementer yang baik. Ada hubungan saling support dari dua provinsi ini. Kalimantan Timur berposisi sebagai provinsi dengan padat modal, sementara Jatim merupakan provinsi padat karya.
“Jadi memang kita punya banyak potensi padat karya, Kaltim ini punya banyak potensi padat modal, kalau ketemu ini akan banyak sekali yang bisa dilakukan dan dikembangkan,” tambahnya.
Wagub Emil mengungkapkan salah satu bentuk komplementari yang terjadi pada misi dagang kali ini yaitu bagaimana Kalimantan Timur mensuplai kelapa sawit, batu bara dan kayu untuk industri di Jawa Timur. Sedangkan Jawa Timur menyuplai kebutuhan para pekerja tambang dengan suplai sepatu safety buatan Jawa Timur yang banyak dibutuhkan para pekerja tambang.
Lebih jauh Wagub Emil menjelaskan bahwa Jawa Timur berkomitmen untuk menjalin kerjasama yang kuat dengan Kaltim tidak hanya di sektor perdagangan dan bisnis. Juga di bidang administrasi dan kerjasama antara organisasi pemerintah daerah di dia provinsi tersebut. “Jawa Timur akan siap untuk mensuplai demi kelancaran dari eksistensi Kalimantan Timur” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menyambut baik kerjasama sektor perdagangan dan investasi antara Pemprov Jatim dan Kaltim. Dengan tegas ia meyakinkan bahwa Pemprov Jatim dan pengusaha dari Jatim tidak akan rugi jika berinvestasi dan mengembangkan bisnis di Kaltim karena kondisinya yang selalu kondusif.
“Kalimantan Timur adalah provinsi yang kondusif sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara sampai saat ini. Oleh karena itu saya bilang tidak salah dan tepat dalam memilih Kaltim sebagai provinsi untuk membangun kerjasama bisnis dan investasi,” tegasnya.
Ia pun berharap penandatangan kerjasama yang dilakukan antara Pemprov Jatim dan Pemprov Kaltim tidak hanya sebatas seremonial tetapi benar – benar ada upaya tindak lanjut diantara kedua provinsi.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan melaporkan bahwa dalam misi dagang kali ini mengusung tema Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Ia mengatakan misi dagang ini dilakukan dengan format forum temu bisnis, dengan mempertemukan Pelaku Usaha Jawa Timur dengan Pelaku Usaha Kalimantan Timur. Sebanyak 200 peserta yang melibatkan kepala organisasi perangkat daerah kedua provinsi, pimpinan instansi vertikal Jatim, Kepala Dinas yang membidangi perdagangan, dan 155 pelaku usaha dari kedua provinsi. “Tujuannya untuk memfasilitasi upaya peningkatan nilai transaksi perdagangan antar provinsi melalui kesepakatan bisnis,” katanya.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan MoU atau Nota Kesepahaman antara Pemprov Jatim dan Pemprov Kaltim yang dilakukan oleh wakil gubernur Jatim dan Kaltim. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara OPD Prov. Jatim dengan Prov. Kaltim, BUMD Prov. Jatim dengan BUMD Prov. Kaltim, juga Bisnis To Bisnis termasuk organisasi Pemprov. Jatim dengan organisasi Prov. Kaltim.
Seremonial pembukaan misi dagang di Kaltim ini ditutup dengan peninjauan ke sejumlah Stand Pameran Misi Dagangyang dilakukan oleh Wagub Jatim dan Kaltim. (Q cox, tama dini)