JAKARTA (Suarapubliknews) – Pada 29 Juli 2020, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. membukukan pendapatan 1H 2020 sebesar Rpl,44 triliun dibandingkan dengan Rpl,58 triliun untuk periode yang sama pada 2019.
Investor Relations PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk dan Aditya Widjaja mengatakan sementara EBITDA tercatat Rp466,9 miliar dibandingkan dengan Rp587,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu ketika Indonesia terkena pandemi COVID-19 pada bulan Maret 2020 diikuti dengan implementasi Pembatasan Social Berskala Besar (PSBB) pada bulan April 2020 oleh Pemerintah dalam mengontrol penyebaran virus SARS Cov-2 di Indonesia.
Setelah PSBB diterapkan, Menteri Kesehatan mengeluarkan surat rekomendasi yang menghimbau masyarakat untuk menunda prosedur elektif di fasilitas kesehatan dalam rangka mengurangi risiko penyebaran virus SARS Cov-2. Cepatnya penyebaran virus ini telah menyebabkan ketakutan di kalangan masyarakat Indonesia untuk melakukan perawatan medis di fasilitas kesehatan.
Di saat yang bersamaan, beberapa dokter di Mitra Keluarga juga mengurangi jam praktik mereka di rumah sakit. Oleh karena itu, volume Rawat lnap dan Rawat Jalan telah menurun masing-masing sebesar 11,43% y-o-y dan 19,72% y-o-y untuk 1H 2020.
Sementara itu, pendapatan Mitra Keluarga pada 1H 2020 telah menurun sebesar 9,03% y-o-y dikarenakan kasus yang ditangani memiliki intensitas yang lebih tinggi karena lebih banyak pengujian diagnostik yang perlu dilakukan demi keselamatan pasien dan pengendalian penyebaran virus.
CFO Mitra Keluarga Joyce V.Handajani mengatakan dengan adanya pandemi COVID-19, Mitra Keluarga mengambil inisiatif dengan membangun Rumah Screening yang terpisah dari gedung rumah sakit utama untuk menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan pernafasan sebagai bagian dari tindakan pengendalian penyebaran virus.
“Hingga saat ini, Mitra Keluarga telah merawat lebih dari 2.500 pasien positif dan PDP COVID-19, melakukan 110.000+ tes Rapid, dan 18.000+ tes PCR. Selama bulan Mei dan Juni, Mitra Keluarga juga menerapkan beberapa inisiatif efisiensi biaya seperti pembekuan perekrutan karyawan dan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan baru yang dalam masa percobaan,” katanya.
Sejak Juni 2020, pemerintah mulai melakukan relaksasi PSBB, perkantoran dan mal sudah mulai membuka kembali bisnis mereka. Hal ini diikuti dengan dokter mulai menambah kembali jam praktik mereka di rumah sakit, yang berdampak pada peningkatan volume di bulan Juni 2020 baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Mitra Keluarga akan tetap melanjutkan penambahan rumah sakit pada masa yang akan datang melalui rencana ekspansi greenfield dan brownfield diantaranya rumah sakit ke-26 yang berlokasi di wilayah Surabaya akan dibuka pada akhir tahun 2020 atau maksimal pada 10 2021 diamana konstruksi bangunan saat ini telah mencapai penyelesaian sebesar 88% per Juni 2020.
Mitra Keluarga berencana untuk memulai groundbreaking Rumah Sakit ke-27 dan ke-28 pada 40 2020. Dan proses akuisisi RSIA Panti Abdi Dharma yang berlokasi di Cirebon, Jawa Barat telah selesai pada akhir April 2020. Peluang M&A akan tetap menjadi bagian dari strategi pertumbuhan Mitra Keluarga. (q cox, tama dinie)