SURABAYA (Suarapubliknews) – Peta politik di Surabaya terkait perhelatan Pilwali sepertinya masih sangat tergantung kepada rekom PDIP sebagai partai terbesar sekaligus pemenang, karena hingga saat ini masih belum terlihat tanda-tanda apapun.
Setelah nama Eri Cahyadi Kepala Bappeko Surabaya menjadi trending topik di berbagai media sebagai bakal calon Wawali, namun belakangan juga mulai disebut-sebut nama Erna Purnawati yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya.
Menurut Surochim Abdul Salam peneliti senior SSC sekaligus dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM), birokrat memang menjadi salah satu sumber rekruitmen di kontes pilkada 2020.
Menurut Surochim, level kepala dinas termasuk leyer dua dalam lingkar kekuasaan Bu Risma tentu juga punya peluang karena akan dikomunikasikan dalam format berpasangan. Jika melihat pola selama ini, jika birokrat level leyer 2 menguat maka posisi calon dari birokrat akan dipasang di calon wawali.
“Dan itu artinya, kader genuine organik kian kuat dalam posisi sebagai calon kandidat L1. Betapapun demikian saya masih memiliki keyakinan bahwa pintu pencalonan birokrat akan tetap tergantung dari restu Bu Risma selaku Wali Kota,” paparnya kepada media ini. Jumat (24/07/2020)
Namun demikian, kabar soal nama-nama yang akan dijadikan pasangan Bacakada di Pilwali Surabaya 2020 dari PDIP masih harus menunggu rekom resmi dari DPP, yang konon bakal diumumkan dalam waktu dekat yakni di bulan Juli ini. Benarkah? (q cox)
