SURABAYA (Suarapubliknews) – Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) didukung oleh Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) gelar ‘Musikologi Series’ yang merupakan konferensi musik dengan program edukasi sharing knowledge.
Ketua Umum Yayasan AMI dan Ketua Program Acara Konferensi Musikologi, Dwiki Dharmawan mengatakan setiap musik yang dimainkan harus beyond the limit, tanpa batas. Musisi harus selalu siap dalam segala hal.
Diambil dari perpaduan kata Musik dan Ekologi, Musikologi Series sharing knowledge dari para ahli musik dan praktisi industri musik kepada para insan musik untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru tentang industri music, coaching clinic yang berhubungan dengan industri musik, disamping itu acara ini dapat menambah jaringan dan relasi untuk mereka yang bersinggungan dengan industri musik.
Ini merupakan penyelenggaraan acara kelima, setelah sebelumnya Musikologi Series sukses diadakan di Yogyakarta, Palembang, Medan, Ambon dan Manado, di mana di setiap kota tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari peserta.
Acara ini terbagi dalam dua agenda besar. Pertama adalah paparan dari deputi-deputi BEKRAF, dilanjutkan dengan konferensi yang menghadirkan artis, musisi dan para profesional di industri musik, di mana peserta berkesempatan untuk mengikuti sharing session dengan para panelis.
Adapun agenda kedua adalah Coaching Clinic, yang memberikan pelatihan elemen penting dalam memproduksi sebuah karya musik yang baik. Hadir sebagai panelis dan pembimbing antara lain Badai Ex Kerispastih, Ikmal Tobing, Eghay D’Masiv, Erwin Prasetya, Irfan Samsons serta para professional di industri musik.
Menargetkan 500 peserta dari setiap kota yang akan dikunjungi, yang terdiri dari komunitas musik, sekolah musik, pemain musik, mahasiswa, dan orang-orang yang bersinggungan serta tertarik dengan industri musik.
Dengan diselenggarakannya acara ini diharapkan dapat mendukung serta membantu generasi muda dan insan musik Indonesia untuk terus berkembang, meningkatkan profesionalisme, kualitas, kapasitas, produktivitas, dan industri kreatif Indonesia.
Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi Bekraf RI, Ari Juliano Gema mengatakan pemahaman Hak Kekayaan Intelektual (HKI) penting bagi musisi agar karyanya terlindungi dan bisa dikelola untuk mendapatkan manfaat ekonomi yang optimal.
“Melalui kegiatan Musikologi inilah kami membagikan pengetahuan tentang pentingnya HKI sehingga karya-karya musisi terhindar dari eksploitasi dan penggunaan yang merugikan,” tandasnya. (q cox, Tama Dinie)
