Hotel & Resto

Nasi Bumbung Patrol, Buka Puasa Ala Santri di Favehotel Sidoarjo

55
×

Nasi Bumbung Patrol, Buka Puasa Ala Santri di Favehotel Sidoarjo

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO (Suarapubliknews) ~ Musik Patrol adalah salah satu cara tradisional membangunkan orang di Bulan Ramadhan. Biasanya sekelompok anak muda dengan mengunakan kentongan bambu dan alat musik sederhana seadanya mereka berkeliling kampung mengingatkan masyarakat untuk sahur.

Agar momen ramadhan 1444 Hijriah lebih berkesan di hati pengunjung, Favehotel Sidoarjo menyediakan “Magical Ramadhan” dengan menu kuliner andalan Nasi Bumbung Patrol, yang dapat dinikmati saat berbuka puasa bersama keluarga atau kerabat. Uniknya, saat menyajikan kuliner ini, diiringi musik patrol khas ramadhan, agar momen berbuka puasa lebih berkesan.

Hotel Manager Favehotel Sidoarjo, Eka Dewi, menjelaskan, Favehotel Sidoarjo menawarkan sesuatu yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yakni tersedia lebih dari 150 hidangan dengan lebih dari 10 stall yang semuanya disajikan secara Live Cooking. 

“Untuk menu andalan kami di Ramadan 1444 H yaitu Nasi Bumbung Patrol, merupakan menu yang kami adopsi dari tradisi makan bersama ala santri pondok pesantren. Nasi Bumbung Patrol terdiri dari nasi liwet, sambel goreng kentang dan hati, ayam goreng, dan sambal terong. “Satu porsi menu ini bisa dinikmati beramai-ramai hingga 10 orang,” ungkapnya

Alasan memilih nasi bumbung patrol sebagai menu khas Ramadan 1444 H, karena mengadopsi dari tradisi anak muda ketika di bulan puasa melakukan patrol dengan memukul kentongan untuk membangunkan sahur. “Juga mengambil dari tradisi santri pondok pesantren yang berbuka puasa dengan nasi liwet secara bersama-sama,” jelasnya.

Selain itu, selama momen Magical Ramadan, Favehotel Sidoarjo juga bagi-bagi doorprize 1 Unit Sepeda Motor Matic, Emas Batangan, Barang elektronik dan 1 Sepeda angin yang akan diundi di akhir periode. “Harapan kami semoga bisa menambah pengalaman berbuka puasa yang berbeda dan berkesan di hati semua pengunjung Favehotel Sidoarjo ketika bulan Ramadhan 1444 H,” tutupnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *