SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Ancaman bahaya pada anak-anak selama ini bisa mengintai dari berbagai tempat, tak terkecuali dari dalam rumah dan lingkungan sekolah. Karena itu, penting untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya keterampilan keamanan dan keselamatan dasar sekaligus cara saat terjadi insiden keselamatan sejak dini.
Dalam rangkaian memperingati Hari Pendidikan Nasional 2024, Nawakara sebagai perusahaan keamanan mengambil inisiatif untuk memberi pelatihan kepada siswa dan pengetahuan dasar tentang cara menjaga keamanan diri dan mengenali potensi bahaya di sekitar mereka.
Head of Corporate Secretary Nawakara, Chiquita Paramita Hindarto menjelaskan, upaya memastikan keamanan dan keselamatan anak-anak adalah prioritas utama dalam bermasyarakat. Karena itu, pihaknya berkomitmen menghadirkan pendidikan keselamatan lewat penyajian materi yang mudah dipahami, di mana fokus pada bagaimana anak-anak bisa tetap aman di rumah, di sekolah, dan di lingkungan seperti di jalan dan tempat bermain.
“Lewat edukasi yang diberikan, kami berharap bisa memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam kehidupan mereka sehari-hari, terlebih bagi anak-anak di lingkungan sekitar proyek Nawakara,” katanya.
Kegiatan ini dilaksanakan di 7 (tujuh) sekolah dasar yang tersebar di beberapa kota di Indonesia di antaranya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah, Tangerang, Banten, SDN Kalihurip 01, Karawang, Jawa Barat, SDN Nambo 02, Bogor, Jawa Barat, SDN Pacar Keling V, Surabaya, Jawa Timur, SD Cendana Rumbai, Pekanbaru, Riau, SDN 006 Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur, dan SD Negeri Inpres Maccini, Makassar, Sulawesi Selatan melalui program CSR Nawakara di bidang Pendidikan bernama Nawakara Gemilang (Gerakan Muda Indonesia Cemerlang).
Dalam kesempatan tersebut, aspek keamanan yang dibagikan bagi anak-anak antara lain: Lingkungan Rumah, Di Luar Rumah, Keamanan di sekolah dan Keamanan berinternet. Nawakara juga senantiasa mengimbau agar anak-anak selalu berbicara jujur dan terbuka kepada orang tua dan guru. Jangan ragu untuk memanggil orang dewasa jika ada hal yang mengganjal.
“Dalam kegiatan edukatif ini, siswa juga dilatih lewat simulasi yang bertujuan untuk mengasah keterampilan mereka dalam merespon berbagai situasi darurat, sehingga meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi kondisi tak terduga. Sangat penting bagi mereka untuk mulai berani mengatakan ‘tidak’ saat merasa tidak nyaman dengan situasi tertentu,” ungkapnya.
Kegiatan ini nyatanya mendapat respon sangat positif dari seluruh pihak sekolah, masyarakat sekitar, dan juga klien Nawakara di lingkungan terdekat sekolah. Hal ini dapat menunjukkan pendekatan holistik Nawakara dalam mendidik dan memperkuat kesadaran keamanan di lingkungan mereka, selain itu dapat menjadikan program ini bukan hanya sebuah inisiatif pendidikan saja tetapi juga sebuah upaya untuk memperkuat tali penghubung antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Ke depan, Nawakara Gemilang diharapkan akan berdampak positif jangka panjang dan berkelanjutan sesuai dengan cita-cita program ESG (Environmental, Social, and Governance) Nawakara di bidang pendidikan, yakni menanamkan kebiasaan serta pemahaman tentang keamanan dan keselamatan yang akan dibawa siswa seumur hidup mereka. Hal ini tidak hanya mengubah cara mereka berinteraksi dengan dunia sekitar tetapi juga membekali mereka untuk menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab dan sadar akan keamanan dan keselamatan. (q cox, tama dini)