Jatim Raya

Obor Asian Games Masuk Banyuwangi, Ini Respon Bupati Anas

73
×

Obor Asian Games Masuk Banyuwangi, Ini Respon Bupati Anas

Sebarkan artikel ini

BANYUWANGI (Suarapubliknews.net) – Asian Games 2018 tak hanya menjadi kebanggaan bangsa sebagai tuan rumah ajang olahraga terbesar se-Asia yang diikuti 16.000 atlet dan ofisial dari 45 negara, tapi juga sarana bagi daerah-daerah untuk belajar manajemen seni pertunjukan.

“Asian Games 2018 sarat dengan inspirasi. Salah satunya soal manajemen seni pertunjukan. Ini penting agar daerah seperti Banyuwangi bisa terinspirasi, bagaimana mengemas kekayaan seni-budaya menjadi kekuatan sosial sekaligus pariwisata dengan manajemen pertunjukan yang bagus,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela-sela persiapan penyambutan obor Asian Games, Sabtu (21/7/2018).

Sesuai agenda, Obor Asian Games akan menyambangi Banyuwangi, 21-22 Juli, di sejumlah titik dengan iringan atraksi seni-budaya.

Anas mengatakan, daerah di Tanah Air yang kaya dengan seni-budaya perlu seksama mempelajari beragam atraksi di Asian Games. Misalnya, bagaimana pawai obor mampu menyatukan Indonesia dengan melintasi akar perjuangan bangsa di makam Bung Karno, akar kultural dengan disemarakkan beragam seni-tradisi, dan kekayaan destinasi seperti Bromo, Kawah Ijen, Raja Ampat, dan Danau Toba.

“Belum lagi nanti saat seremoni pembukaan dan penutupan Asian Games yang pasti bakal spektakuler dan berkelas dunia. Para pelaku seni di daerah perlu menyimak untuk melihat bagaimana seni ditata dengan kreatif menjadi kekuatan sosial, kebudayaan, ekonomi, sekaligus kebangaan bangsa,” papar Anas.

Banyuwangi sendiri, lanjut Anas, terus berupaya mengelola kekayaan seni-budaya menjadi faktor pendorong kemajuan daerah, di antaranya melalui pariwisata.

“Maka saya nanti akan mengajak para pelajar dan pelaku seni untuk menyimak pembukaan dan penutupan Asian Games, semacam nonton bareng di pendopo. Itu sebagai wujud pembelajaran dua hal penting dalam pengembangan seni, yaitu belajar proses kreatif seninya dan belajar manajemen pertunjukannya,” ujarnya.

“Kolaborasi berbagai kementerian, Badan Ekonomi Kreatif, panitia penyelenggara (INASGOC), dan pelaku seni saat Asian Games sangat menarik untuk dipelajari, selain tentu saja kita belajar keramahtamahan dan sportivitas olahraga,” imbuh Anas.

Dia menambahkan, Banyuwangi juga telah mengalokasikan dana beasiswa untuk membiayai anak-anak muda belajar seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

”Tahun ini sudah mulai dibuka beasiswa dari Pemkab Banyuwangi untuk kuliah seni di ISI Solo. Ini untuk meningkatkan kapasitas sektor kreatif di Banyuwangi,” pungkas Anas. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *