SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur mengadakan Press Conference ALCo APBN KiTa Regional Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Kementerian Keuangan dan local expert Surabaya.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah DJP Jawa Timur, Sugeng Pamilu Karyawan, menyampaikan bahwa perekonomian Jawa Timur tumbuh sebesar 5,03% (yoy) pada Triwulan IV 2024, berkontribusi 25,55% terhadap PDRB Pulau Jawa. Pada Februari 2025, terjadi deflasi sebesar -0,03% (yoy) berkat pengendalian harga pangan menjelang Ramadhan.
“Industri berbasis hilirisasi, terutama makanan dan minuman, kertas, dan kimia, mendorong kinerja sektor manufaktur. Penyaluran kredit program di Jawa Timur mencapai KUR sebesar Rp46,62 triliun untuk 909.119 orang,” katanya.
Realisasi Pendapatan Negara di Jawa Timur mencapai Rp36,31 triliun, atau 13,49% dari target. Penerimaan pajak mencapai Rp13,07 triliun, dengan sektor industri pengolahan sebagai penyumbang terbesar. Belanja negara hingga Februari 2025 terserap Rp19,38 triliun, terdiri dari belanja K/L dan transfer ke daerah.
Sugeng menekankan pentingnya pengelolaan aset dan belanja kementerian lembaga yang terfokus pada pendidikan dan infrastruktur. Transfer ke daerah juga menunjukkan realisasi yang baik, dengan dukungan APBN mencapai Rp15,78 triliun.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas mengenai perkembangan ekonomi dan realisasi APBN di Jawa Timur, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. (q cox, tama dini)
