Politik

Optimalisasi SPMB 2025, DPRD Surabaya Dorong Keseimbangan Jalur Domisili, Prestasi dan Mutasi

84
×

Optimalisasi SPMB 2025, DPRD Surabaya Dorong Keseimbangan Jalur Domisili, Prestasi dan Mutasi

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Komisi D DPRD Surabaya yang membidangi Pendidikan dan Kesra memberikan perhatian khusus terhadap kesiapan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dalam menghadapi penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan inovasi pendidikan di era digital tahun 2025.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Kamis (22/5/2025) ini, dr. Akma Kadir selaku pimpinan rapat sekaligus Ketua Komisi D DPRD Surabaya berharap Pemkot Surabaya dapat mengakomodir seluruh kebutuhan calon peserta didik baru.

“Jadi pada prinsipnya untuk warga Kota Surabaya calon anak didiknya tidak ada yang tidak sekolah ya, jadi ini semua bersekolah, mudah mudahan sesuai harapan semua dan kami juga akan membantu sosialisasi ini kepada warga masyarakat,” ucapnya.

Sementara anggota Komisi D dari fraksi PKS, Johari Mustawan, menekankan soal pentingnya pemerataan akses pendidikan serta pemanfaatan jalur prestasi yang lebih luas, termasuk integrasi keahlian non-akademik dalam sistem pendidikan.

“Kita ingin memastikan kesiapan Dinas Pendidikan dalam event tahunan penting ini (SPMB) yang menyangkut nasib banyak orang, khususnya di jenjang SD, SMP, dan SMA. Pemerintah kota Surabaya berupaya menyeimbangkan antara jalur domisili dan jalur prestasi,” ujar Johari.

Ia menambahkan bahwa meski terdapat kuota domisili dan prestasi masing-masing sekitar 35-40 persen, jalur mutasi dapat mengisi kekosongan kuota yang nantinya ditambahkan ke jalur prestasi, sehingga distribusinya menjadi lebih seimbang.

Johari juga menekankan pentingnya diversifikasi jalur prestasi, tidak hanya dari nilai akademik, tetapi juga dari rapor, lomba, hingga hafalan kitab suci. “Semua jalur diatur bertahap, dimulai dari afirmasi, mutasi, prestasi, hingga domisili. Ini menunjukkan semangat inklusivitas pendidikan di Surabaya,” jelasnya.

Tak hanya soal PPDB, Johari turut menyambut positif langkah Dinas Pendidikan Kota Surabaya dalam merancang program ekstrakurikuler inovatif, yakni e-sport Mobile Legends bagi siswa SD dan SMP.

Menurutnya, langkah ini dapat menjadi cara efektif menyerap minat generasi muda serta mengenalkan nilai-nilai digital secara sehat dan konstruktif.

Menanggapi hal itu, Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh, menyatakan bahwa program Mobile Legends merupakan bagian dari strategi adaptasi pendidikan terhadap era digital.

Ia menilai kebiasaan anak bermain gim daring tidak harus dilihat sebagai hal negatif, selama diarahkan ke jalur yang mendidik. “Anak-anak hidup di era digital. Minat mereka perlu disalurkan dengan tepat agar menjadi kekuatan,” ungkap Yusuf.

Program ini tidak sekadar menawarkan hiburan, melainkan menjadi wadah pembelajaran karakter, komunikasi, kerja tim, dan strategi. Bahkan, Dispendik membuka peluang integrasi konsep literasi digital ke dalam berbagai mata pelajaran.

Yusuf juga menyebut bahwa pelatihan e-sport akan melibatkan pelatih profesional dan komunitas e-sport, dimulai dari sekolah-sekolah percontohan di Surabaya.

Melalui penggabungan jalur prestasi yang beragam dan program ekstrakurikuler e-sport yang edukatif, siswa tidak hanya diasah secara akademis, tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi generasi yang cakap, strategis, dan beretika di tengah arus digitalisasi yang kian pesat. (q cox, Fred)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *