SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia sekaligus mengampanyekan Program Inklusi Kesadaran Pajak dalam Pendidikan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur I bersama unit vertikalnya menggelar kegiatan Pajak Bertutur 2025 pada pekan lalu. Kegiatan yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia ini mengusung tema “Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Maju.”
Di Surabaya, terdapat 14 sekolah mitra inklusi yang menjadi lokasi kegiatan, terdiri dari delapan SMP dan enam SMA/SMK. Sekolah tersebut antara lain SMPN 61, SMPN 22, SMPN 13, SMPN 15, SMPN 6, SMPN 1, SMPN 33, SMPN 19, SMA Al Falah, SMAK Petra I, SMKN 4, SMA Ta’miriyah, SMA Mujahidin, dan SMKN 10.
Kegiatan diawali dengan sesi Direktur Jenderal Pajak Menyapa yang diikuti secara daring oleh seluruh peserta. Dirjen Pajak, Bimo Wijayanto, menegaskan bahwa generasi muda sadar pajak merupakan kunci menuju Indonesia Maju. “Pajak Bertutur adalah upaya nyata untuk menanamkan nilai kesadaran pajak kepada siswa sebagai pembayar pajak di masa depan,” ujarnya.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jawa Timur I, Sugeng Pamilu Karyawan, menambahkan bahwa para siswa hari ini adalah calon Generasi Emas 2045. “Nantinya, sekitar 60 persen penduduk Indonesia berada di usia produktif. Generasi muda harus peduli pada negeri karena menjadi kunci masa depan negara,” jelasnya.
Tim penyuluh kemudian memaparkan pentingnya pajak sebagai kontribusi nyata warga negara. Diskusi interaktif dilakukan untuk membuka wawasan siswa mengenai fungsi pajak, yang hingga kini menjadi sumber utama pendapatan negara dengan kontribusi 73 persen. Dana pajak, antara lain, digunakan untuk pembangunan pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, hingga penyediaan infrastruktur publik.
Melalui Pajak Bertutur 2025, DJP berharap kesadaran pajak dapat tertanam sejak dini sehingga para siswa kelak siap berkontribusi membangun negeri. (q cox, tama dini)