TANAH BUMBU (Suarapubliknews) – Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Panti Asuhan Permata Hati yang terletak di Rt 13 Kelurahan Batulicin memiliki sekitar 30 an anak yatim yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu.
Irwansyah pengasuh Panti Asuhan Anak Yatim Permata Hati Batulicin, mengatakan bahwa asal anak-anak yatim yang dalam pengasuhannya berasal dari wilayah kecamatan Satui, Sei loban, kusan kilir, kusan hulu dan Hampang Kabupaten Kotabaru
“Ada satu anak yatim yang baru berusia 6 tahun yang baru kemarin diantar Ibunya kepanti karena sudah tidak terurus lagi,” ucapnya kepada media ini. Senin (14/01/2019)
Menurut Irwansyah, rata-rata kasusnya menjadi yatim karena ditinggal mati ayahnya sekitar 4 tahun yang lalu, sehingga membuatnya hidup terlunta – lunta di usianya yang masih sangat belia.
“Tidak ada yang mengurus karena ibunya sendiri harus mengurus adiknya yang masih kecil, akibatnya Akhmad nama panggilan anak tersebut harus berjuang sendiri untuk mendapatkan makanan demi menyambung hidup bahkan dia tidak segan – segan mencari sisa – sisa makanan yang berada ditong sampah,” katanya.
Oleh karenanya, lanjut Irwansyah, hal inilah yang menggugah hati pengasuh panti asuhan permata hati Batulicin Irwansyah untuk mengadopsisinya.
“Saya terharu mendengar cerita ibunya ketika mengantarkan anaknya kepanti ini 2 hari yang lalu, oleh sebab itu anak itu langsung saya terima dan rencananya hari ini Senin (14/1) mau saya daftarkan masuk sekolah Taman Kanak (TK), syukur Alhamdullillah anaknya suka dan mulai bergaul dengan kakak – kakanya yang ada dipanti ini, diajak sholat berjama’ah dan alhmadullillah sudah 2 hari ini sudah mulai rajin bangun sholat subuh berjama’ah,” terangnya.
Dia juga mengatakan bahwa anak – anak panti sudah banyak yang berhasil meraih sarjana sehingga sebagai pengasuhnya. Kini dia sangat bersyukur atas apa yang dicapai oleh anak – anak asuhannya.
“Ada juga yang sudah bekerja dan sudah menikah, sebagai orang tua kita harus bersyukur atas apa yang sudah mereka raih demi masa depan mereka masing –masing,” tuturnya.
Namun Irwansyah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak termasuk Pemerintah daerah setempat yang sudah banyak membantu, baik berupa materi maupun dukungan moril.
“Karena panti ini tidak akan berdiri tegak secara mandiri tanpa dukungan semua pihak, utamanya Pemerintah daerah setempat,” ujarnya.
Salahsatu penghuni Panti Asuhan bernama Akhmad mengatakan, jika dirinya sangat bersyukur bisa tinggal dipanti tersebut dan bisa bergaul dengan kakak – kakak dan bisa belajar membaca Iqro sekaligus bisa belajar sholat.
“Sebelumnya saya hanya menjadi anak yang tidak terurus karena ibu saya tidak mampu mendidik saya, ibu saya hanya sibuk mengurus adik saya yang masih kecil , makanya ibu saya mengantarkan saya kepanti ini, sekarang saya bisa belajar mengaji dan belajar sholat katanya menambahkan,” ungkapnya. (q cox, Imran)