SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat literasi dan kemandirian ekonomi mahasiswa melalui ajang Grand Final Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) 2025. Acara puncak ini digelar secara hybrid di Ballroom Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Surabaya.
Ajang tahunan ini mencatat lonjakan partisipasi yang signifikan, dengan lebih dari 10.000 peserta dari 3.000 tim, sebuah peningkatan fantastis sebesar 150% dibandingkan tahun sebelumnya. ISFO 2025 juga telah terintegrasi dengan sistem manajemen talenta Kemdikbud, memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dalam melanjutkan studi maupun meniti karier di industri keuangan syariah.
Kepala Grup Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK, M. Ismail Riyadi, menegaskan bahwa ISFO 2025 menjadi wadah krusial untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan berbasis syariah di kalangan generasi muda.
“OJK telah memanfaatkan platform digital untuk memperluas edukasi keuangan syariah kepada mahasiswa. Melalui website OJK, sistem manajemen keuangan Bali, dan aplikasi mini, kami mencatat penambahan 4.697 akun LMS, menandakan antusiasme tinggi mahasiswa terhadap program ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, OJK mendorong agar kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang adu pengetahuan, tetapi juga mampu melahirkan inovasi usaha yang berdampak sosial dan ekonomi.
Salah satu contoh inovasi tersebut ditunjukkan oleh finalis Bisnis Syariah Pemuda (Bispu) 2025 dari IPB University. Mereka menampilkan inovasi Kawinawa—sebuah usaha berbasis ekowisata yang bertujuan meningkatkan pendapatan petani di Malang. Uniknya, Kawinawa memanfaatkan bahan ramah lingkungan seperti cangkang telur dan kulit semangka dalam operasionalnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Dr. Friderica Widyasari Dewi, S.E., M.B.A., menekankan bahwa penguatan SDM menjadi kunci utama agar Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
“Indonesia kini berada di posisi ketiga global dalam indikator ekonomi Islam, dan menjadi pemimpin di sektor halal seperti modest fashion dan kosmetik. Potensi ini harus dimanfaatkan, dan generasi muda menjadi garda terdepan dalam pengembangannya,” jelasnya.
Dukungan penuh juga datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dr. H. Akhmad Jazuli, SH., M.Si., Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur yang mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa, menilai ISFO 2025 memiliki peran penting dalam membangun kualitas iman dan ekonomi bangsa.
“Ekonomi syariah tidak hanya soal bisnis, tapi juga soal moral dan keimanan. Melalui lomba seperti ini, kita berharap muncul generasi muda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berintegritas dalam mengelola ekonomi bangsa,” tegasnya.
Dengan semangat “Mencetak SDM Unggul untuk Ekonomi Syariah Indonesia”, OJK berharap ISFO dapat menjadi katalis lahirnya inovator muda yang tidak hanya memahami prinsip syariah, tetapi juga mampu menciptakan solusi ekonomi berkelanjutan untuk masa depan bangsa. (q cox, tama dini)












