SURABAYA (Suarapubliknews) – Puncak kunjungan Klenteng Pak Kik Bio yang berlokasi di Jl. Jagalan Surabaya, terjadi malam tadi yakni hari Jumat (24/01/2020) sekira pukul 23.00 – 24.00 WIB, sehingga hari ini Sabtu (25/01/2020) tampak relatif sepi.
“Ramainya tadi malam sekira ukul 11 hingga 12 (00 WIB). Seperti tahun baru lainnya kok, jadi ramainya itu justru di malam sebelumnya. Klo hari ini (IMLEK) biasanya dimanfaatkan untuk acara dengan keluarga,” ucap salah satu pengurus kepada media ini. Sabtu 25/01/2020)
Diketahui, bahwa keberadaan Klenteng Pak Kik Bio ini ternyata memiliki kandungan sejarah yang cukup menarik, bahkan Pemerintah kota Surabaya memasukkan Pak Kik Bio sebagai bangunan cagar budaya pada tahun 2013 berdasarkan SK Wali kota Surabaya Nomor 188.45/364/436.1.2/2013.
Dikutip dari sumber Wikipedia, rencana pembangunan klenteng Pak Kik Bio diprakarsai oleh Gan Ban Kiem. Pada tahun 1935, saat ia menjabat sebagai anggota pengurus perkumpulan Kong Tik Tjoen Ong di Surabaya, ia bertemu seorang filsuf bernama Tjoa Sie Wan.
Gan Ban Kiem memperoleh penjelasan mengenai Xuan Tian Shang Di yang memiliki tingkatan sangat tinggi (dalam Birokrasi Surga) sehingga tertarik untuk mendirikan sebuah tempat ibadah bagi-Nya.
Pada tahun 1942, Gan Ban Kiem bersama dengan Kho Sien Tjing bersepakat untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan klenteng tersebut.
Tahun 1946, Kho Sien Tjing yang mengungsi ke Tretes akibat perang kemerdekaan menulis surat kepada Gan Ban Kiem bahwa ia memiliki sebidang tanah di Djalan Djagalan 74-76, Surabaja yang ingin ia persembahkan kepada Kongco Hian Thian Siang Te untuk pembangunan klentengnya.
Sebelumnya tanah tersebut digunakan oleh Rumah Sakit Mardi Santosa, tetapi telah habis terbakar akibat perang.
Pembangunan klenteng didengar oleh Tjhay Ko Yap – Tjiok Moy yang tinggal di Malang. Tjhay Ko Yap mengutus seseorang untuk menyampaikan bahwa dirinya ingin menyumbangkan dana untuk pembangunan klenteng.
Pembangunan berlangsung setelah pemerintah kota memberikan izin pembangunan klenteng pada tanggal 8 April 1951. Tanggal 24 November 1951 (Imlek Cap Gwee 26 – 2505), Klenteng Pak Kik Bio diresmikan dengan ritual persemayaman Kongco Hian Thian Siang Te di bangunan klenteng yang baru. (q cox)