SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Ekonom Universitas Trunojoyo (Unijoyo) Bangkalan, Tripitono Adiprabowo, menilai rencana penambahan Rp 1 Triliun untuk Madura sebagai langkah tepat. Upaya ini bakal mempercepat pembangunan empat kabupaten di Pulau Garam tersebut.
Program itu dicanangkan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno. Pasangan nomor urut 2 itu menamai Program Satria Madura atau Satu Triliun untuk Madura.
“Rencana Gus Ipul-Mbak Puti itu tepat. Tambahan tersebut akan memperkuat anggaran pembangunan di Madura, dari APBD Jawa Timur. Pembangunan bisa lebih cepat lagi,” kata Tripitono di Surabaya, Sabtu (17/2/2018).
Jika dibongkar, kata dia, pemerintahan Gubernur Soekarwo dan Wakil Gubenur Saifullah Yusuf telah memberi alokasi anggaran untuk Pulau Madura.
“Pada APBD Jawa Timur 2017, setidaknya dialokasikan Rp 1,7 triliun untuk Madura melalui berbagai program. Ke depan, Gus Ipul-Mbak Puti ingin menambah lagi Rp 1 triliun. Jika ditotal, Rp 2,7 triliun. Lebih kuat dari sebelumnya,” kata Tripitono.
Sementara, Calon Gubernur Saifullah Yusuf mengatakan, tambahan anggaran Rp 1 triliun untuk fokus 3 kebijakan khusus. Yaitu, pembangunan infrastruktur dasar (sanitasi, rumah layak dan suplai air bersih), peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan peningkatan ekonomi keluarga.
“Jadi, posisinya tidak Rp 0 menjadi Rp 1 triliun. Bukan begitu. Anggaran existing kita tambah Rp 1 triliun. Tambahan itu untuk 3 kebijakan khusus,” kata Gus Ipul.
Wakil Gubernur itu menjelaskan, alokasi APBD Jawa Timur selama ini telah disalurkan untuk pendidikan, bidang infrastruktur, kesehatan, penanggulangan bencana banjir dan bidang lainnya.
“Pulau Madura perlu perhatian khusus. Ini juga disesuaikan dengan keseimbangan fiskal APBD Jawa Timur,” kata pendamping Gubernur Pakde Karwo itu.
Karena itu, ia ingin menerjemahkan spirit “Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur”, yang diusung, dalam kebijakan anggaran yang rasional untuk Pulau Madura.
“Saya dan Mbak Puti ingin kesejahteraan di Madura makin dirasakan. Semoga tekad kuat ini juga memberi perasaan positif bagi diaspora Madura yang tersebar di berbagai tempat,” katanya.
Tripitono memuji strategi Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno untuk memajukan Pulau Madura itu. Tantangan terbesarnya adalah mengatasi kemiskinan, keterbelakangan, kesehatan dan kualitas sumber daya manusia yang rendah.
Pada aspek pendidikan, angka partisipasi sekolah (APS) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada empat kabupaten di Madura masih jauh di bawah rata-rata Jawa Timur. “Peran 600 lebih pondok pesantren di Madura harus ditingkatkan lagi untuk mewujudkan generasi unggul, berkarakter sekaligus memiliki banyak kompetensi,” kata dia.
Tantangan lain dari Gus Ipul-Puti, kata dia, adalah mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan di Madura. Ekonomi di Pulau Madura masih didominasi sektor pertanian, sekitar 30-33 persen. Kontribusi 4 Kabupaten yang ada untuk PDRB hanya di kisaran 4 persen.
“Sementara, total angkatan kerja di Madura, sekitar 60% lulusan SD sederajat dan terserap di sektor pertanian, sebagai buruh tani dan penggarap,” katanya.
Dari sisi infrastruktur, tambah dia, meski telah dibangun Jembatan Suramadu, namun kondisi infrastruktur di Madura belum dapat dikatakan baik.
“Percepatan pembangunan infrstruktur dasar menjadi pilihan tepat untuk Madura. Namun juga perlu diikuti dengan percepatan pembangunan Infrastruktur lainnya seperti jalan, jembatan, listrik di kepulauan dan angkutan antar pulau,” kata Tripitono. (q cox)