SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pertemuan silaturrahim tahunan di Ponpes Amanatul Ummah yang diasuh KH Asep Syaifuddin Chalim di Siwalankerto Surabaya, Selasa 6 Juni lalu, berbuntut keprihatinan.
Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya KH Mas Sulaimain mengatakan, di kegiatan yang mulia terjadi penggiringan arus bawah NU Surabaya ke arah Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Dardak.
Penggiringan itu dilakukan pihak-pihak tertentu, yang mengatasnamakan pengurus NU, dan mengklaim telah terjadi kesepakatan semua untuk memilih paslon nomor 1 itu. “Padahal ini klaim saja, dan tidak benar,” beber KH Mas Sulaiman, Rabu (13/6/2018).
Kiai Mas Sulaiman menyayangkan upaya mengarahkan pengurus NU di Surabaya, mulai tingkat kota sampai level bawah, untuk mendukung kandidat tertentu di Pilkada Jawa Timur.
“Sebab, sikap PCNU Surabaya sudah jelas, yakni menegakkan khittoh NU. Jadi kalau ada media yang memberitakan NU Surabaya mendukung pasangan nomor 1 itu jelas tidak benar,” tegas dia.
Pengasuh Ponpes Al Muhibbin Tambak Osowilangun Surabaya itu mengaku tidak hadir dalam pertemuan itu. Begitu juga Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya, Dr. Muhibbin Zuhri.
“Saya dan ketua tanfidziyah tidak hadir dan tidak pernah menyuruh pengurus NU Surabaya ikut menghadiri undangan Kiai Asep,” terang KH Mas Sulaiman.
Putera (alm.) KH Mas Masnur itu menjelaskan, sebelumnya PCNU Kota Surabaya telah menggelar silaturahmi dengan 31 pengurus kecamatan dan 198 Ranting NU se-Surabaya.
Acara digelar di Kantor PCNU Surabaya, 10 Juni 2018. “PCNU beserta segenap MWC dan Rantingnya tetap berkomitmen pada Khittah NU. Jadi kegiatan di pesantren Amanatul Ummah tersebut bukan kegiatan NU,” tegas KH Mas Sulaiman.
Dalam pertemuan resmi itu, Syuriah dan Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya telah menghimbau seluruh pengurus NU tidak mengarahkan umat ke salah satu pasangan calon. Dan, soal pilihan politik idiserahkan masing-masing pribadi umat.
“Kami tahu sebagian pengurus NU ada yang ke paslon nomor 1 dan sebagian lainnya ke nomor 2. Makanya secara organisasi, PCNU teguh menjaga khittoh NU. Kalau atas nama pribadi silahkan tapi jangan mengarahkan umat ke salah satu paslon,” pinta Kiai Mas Sulaiman.
Terpisah, sumber di PCNU Kota Surabaya menyatakan, pemberitaan media yang menyebut 900 Pengurus Ranting NU se-Kota Surabaya mendukung Khofifah-Emil adalah tendensius dan sepihak. Itu bukan sikap NU Kota Surabaya.
“Klaim dukungan itu manipulatif, dirilis oleh media yang dipimpin pendukung paslon nomor 1 (Khofifah-Emil),” tegas sumber itu.
Setiap tahun pada Bulan Ramadhan, di pondok pesantrennya, Kiai Asep Syaifuddin selalu mengadakan acara silaturrahmi. Banyak orang diundang, termasuk pengurus-pengurus NU.
Kiai Asep sendiri pernah menjabat Ketua PCNU Kota Surabaya. “Tahun ini, karena beliau Tim Bu Khofifah-Emil, maka acara tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis,” kata sumber itu, yang prihatin atas upaya pengembosan khittoh NU oleh orang NU sendiri. (q cox)