Politik

PDIP Siap Hadang Kedatangan Rizieq Sihab di Surabaya, Cak Kadar: Kepung Bandara

68
×

PDIP Siap Hadang Kedatangan Rizieq Sihab di Surabaya, Cak Kadar: Kepung Bandara

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Hari ketiga acara ‘Mimbar Untuk Rakyat’ yang digelar DPC PDIP Kota Surabaya di Jl Kapuas, mengundang sejumlah tokoh, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya termasuk ormas untuk mengisi orasi penggungnya.

Dari mahasiswa, ormas yang hadir adalah kelompok Cipayung seperti PMKRI, GMNI, dan PMII, sementara yang lainnya adalah sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan pengurus PDIP Surabaya dari tingkat ranting.

Awalnya berjalan seperti sebelumnya, berbagai orasi yang disampaikan oleh para perwakilan elemen masyarakat dan ormas mengusung tema soal tegaknya empat pilar yakni Pancasila, UUD’45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Namun saat Sukadar wakil ketua bidang OKK yang lebih akrab dengan panggilan Cak Kadar naik ke panggung, suasana kembali menggema karena mulai mengupas soal kabar akan datangnya Riziq Sihab dan KH Bachtiar Nasir ketua GNPF MUI ke Masjid Al-Fallah Surabaya- Jatim.

“Karena sekarang posisi ketua umum kita ibu Megawati sudah resmi dilaporkan oleh kelompok FPI, maka hati kita juga semakin terusik, dan kita akan hadang semua langkahnya, termasuk jika berani datang ke Surabaya, kita kepung Bandara Juanda, kita usir si Resek itu dari Surabaya,” teriaknya yang spontan disambut kata ”SIAP” oleh seluruh kader PDIP yang hadir, Selasa (24/1/2017)

Sikap ini ternyata juga dikuatkan oleh Ustad Aries Yoyok yang dalam ceramahnya mengatakan bahwa bangsa ini diperkuat oleh dua tokoh yakni Bung Karno dan KH Hasyim Ashari.

“Kalau kita bangsa yang beradab, maka tidak akan ada yang berani menghina keturunan kedua tokoh itu, yakni Megawati dan Gus Dur, dan ternyata saat itu dilakukan kelompok FPI, maka sekarang wajar jika kaum NU dan kader PDIP merasa tersakiti,” terangnya saat memebrikan tauziah.

Sementara Riswanto anggota komiisi C DPRD Surabaya asal FPDIP, dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh kader dan tamu yang hadir jika sejarah berdirinya NKRI melalui perkumpulan pemuda dari berbagai suku tidak pernah membahas soal agama.

“Bersatunya pemuda dari sabang sampai meraoke saat membahas soal persatuan dan kesatuan tidak pernah membahas soal agama, sampai munculnya ikrar sumpah pemuda tahun 28, tidak ada kata agama didalamnya, itu alasannya, kenapa kita harus NKRI dan Pancasila,” ujarnya

Tidak hanya itu, Riswanto juga mengingatkan sejarah bahwa Bung Karno sebagai pendiri bangsa dan negara tidak memilih jalur golongan atau kelompok, tetapi memilih jalus nasionalisme.

“Maka kalau sekarang ada kelompok yang berusaha merongrong keutuhan NKRI dengan kebhinnekaannya memakai agama seperti FPI, kita harus lawan dengan jiwa, raga maupun harta, demi tegaknya NKRI, Pancasila, UUD’45 dan Kebhinnekaannya,” tegasnya.

Terpisah, Saifudin Zuhri Sekretaris DPC PDIP Surabaya yang juga ketua penyelenggara acara ‘Mimbar Untuk Rakyat’ mengatakan bahwa acaranya akan digelar selama tujuh hari berturut-turut, dengan agenda yang telah dipersiapkan oleh panitia penyelenggara.

Namun menurutnya, agenda bisa saja berubah menyesuaikan perkembangan yang ada, karena setiap hari terus dilakukan evaluasi mengikuti perkembangan politik di jakarta sebagai acuan, karena menyangkut nama baik Ketum PDIP yang juga putri Proklamator Ir Soekarno Presiden pertama RI.

Politisi PDIP yang kini duduk sebagai ketua Komisi C DPRD Surabaya ini berharap agar seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa yang masih peduli dengan persatuan dan kasatuan NKRI dengan kebhinnekaannya bisa menyempatkan diri untuk hadir dan turut berorasi.

“Hari ini (ketiga-red), panggung memang kami jadwalkan untuk seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa yang merasa peduli NKRI dan idiologi bangsa dengan kebhinnekaannya, dan karena agenda kami sampai tujuh hari, tetapi bukan tidak mungkin agendanya berubah, sesuai perkembangan,” ucapnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *