Politik

PDIP Surabaya Instruksikan Jaga Kotak Suara di Kecamatan, Whisnu Sakti Buana: Suara Rakyat Jelmaan Suara Tuhan

65
×

PDIP Surabaya Instruksikan Jaga Kotak Suara di Kecamatan, Whisnu Sakti Buana: Suara Rakyat Jelmaan Suara Tuhan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Menghadapi Pemilu 2019, PDI Perjuangan berkepentingan agar pesta demokrasi berlangsung murni. Kepentingan itu didasarkan posisi PDI Perjuanjan sebagai peserta Pemilu Legislatif, maupun sebagai parpol pengusung pasangan Jokowi-KH Ma`ruf Amin dalam Pilpres.

Hal ini, disampaikan Whisnu Sakti Buana, ST, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya dalam keterangan resminya, Selasa (16/04/2019)

“Biarlah suara rakyat, sungguh-sungguh menjadi jelmaan suara Tuhan. Semaksimal mungkin harus dijaga, Pemilu 2019 bersih dari kecurangan dan penyelewengan,” katanya.

Lebih lanjut, Whisnu Sakti Buana Mengatakan bahwa di Kota Surabaya, PDI Perjuangan sudah sangat siap menghadapi Pemilu 2019, dengan jiwa gotong-royong dan semangat juang yang tinggi, sejak masa kampanye hingga hari coblosan, 17 April 2019.

“PDI Perjuangan berkepentingan untuk turut menjaga rekapitulasi hasil pemungutan suara, dan menjaga kotak-kotak suara. Agar suara rakyat sebagai suara Tuhan tetap murni, apa adanya, tanpa perubahan apa pun. Tanpa penyelewengan apa pun”,ujarnya.

Karena itu, kata Whisnu Sakti, pihaknya menginstruksikan semua jajaran kader dan pengurus PDI Perjuangan di Kota Surabaya untuk mengawal dan menjaga dokumen rekapitulasi suara dan kotak-kotak suara, mulai TPS, kantor kelurahan, kecamatan hingga KPU Kota Surabaya.

“Jangan ada sedikit pun tindakan ilegal oleh tangan-tangan gelap, yang berusaha mengubah hasil Pemilu 2019. Kader PDI Perjuangan akan menjaga mulai TPS, kantor kelurahan, bahkan tidur di kantor-kantor kecamatan, sampai rekapitulasi suara selesai”,ungka pria yang juga menjabat Wakil Walikota Surabaya ini.

Whisnu menambahkan, PDI Perjuangan Kota Surabaya sungguh-sungguh berharap kepada seluruh jajaran KPU dan Bawaslu untuk menyelenggarakan Pemilu 2019 dengan penuh integritas, berpegang pada prinsip Luber Jurdil.

“KPU dan Bawaslu harus berani menolak pesanan siapa pun, yang ingin mengubah suara Pemilu 2019. Biarlah suara rakyat, murni apa adanya. Karena suara rakyat adalah suara Tuhan”,pungkas putra mantan Sekjan PDI Perjuangan Sutjipto ini. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *