SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya menggelar Kompetisi Asah Terampil tingkat SD/MI dan SMP/MTs se-Kota Surabaya. Para peserta beradu inovasi dan kreasi dalam menciptakan karya yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Kompetisi ini digelar beberapa tahap. Babak pertama adalah babak penyisihan yang digelar di Convention Hall pada 13 September 2022. Saat itu, sebanyak 80 kelompok dari berbagai sekolah se Surabaya mengikuti kompetisi ini. Babak kedua adalah babak paparan 10 kelompok terbaik dari masing-masing tingkat, yaitu tingkat SD dan tingkat SMP, yang digelar di kantor DLH pada 15 September 2022.
Setelah melalui berbagai tahap penjurian, kini tibalah pengumuman pemenang dari kompetisi tersebut. Penganugerahan Lomba Asah Terampil itu digelar di kantor DLH pada hari ini, Jumat (23/9/2022). Untuk tingkat SD/MI, terbaik 1 adalah SD Al-Kautsar, terbaik 2 adalah SDN Kaliasin 1, dan terbaik 3 adalah SDN Jemur Wonosari 1. Kemudian untuk tingkat SMP/MTs, terbaik 1 adalah SMPN 1, terbaik 2 adalah SMPN 26, dan terbaik 3 adalah SMPN 16.
Pada kesempatan itu, Kepala DLH Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan bahwa kompetisi Asah Terampil ini adalah wadah untuk menampung kreativitas para pelajar tingkat SD/MI dan SMP/MTs se Kota Surabaya. Tujuannya, supaya mereka mengerti dan paham tentang lingkungan sekitarnya.
“Jadi, ini untuk mengenalkan anak-anak kita tentang lingkungan hidup, sekaligus pembelajaran sejak dini tentang lingkungan hidup kepada anak-anak kita,” kata Agus Hebi seusai penganugerahan.
Ia menyadari bahwa kompetisi ini belum sepenuhnya maksimal. Sebab, pesertanya masih kurang banyak, dari tingkat SD hanya 39 kelompok dan dari tingkat SMP hanya 41 kelompok, sehingga total hanya ada 80 kelompok yang ikut dalam kompetisi ini. Padahal, SD dan SMP sangat banyak.
“Makanya, ke depan kami berharap ada sekitar 200 kelompok dari SD dan SMP yang mengikuti acara ini. Bahkan, ke depan kami berharap tidak hanya keterampilan tangan saja yang dilombakan, namun keterampilan yang berkaitan dengan digital juga bisa dikompetisikan, dan semuanya harus berkaitan dengan lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, Kevin Zain Octora, Ketua Tim dari SD Al-Kautsar yang meraih terbaik 1 tingkat SD/MI mengaku sangat senang dan bangga karena perwakilan dari sekolahnya berhasil meraih terbaik 1. Selaku ketua, ia dibantu oleh Fadiyah Annisa Firda Yuwono.
“Alhamdulillah, tidak pernah menyangka akhirnya bisa meraih terbaik 1. Kami senang banget dan bangga, apalagi ini tingkat kota, sehingga ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami dan sekolah kami,” kata Kevin yang saat itu didampingi gurunya, Dra Sudarmiasri,M.Pd. dan Dra. Hartini,M.Si.
Ia juga menjelaskan inovasi yang telah dibuatnya, yaitu membuat keset dari limbah kaos kaki. Menurutnya, inovasi ini berawal dari keresahannya yang menyadari bahwa sebulan sekali atau dua bulan sekali, teman-temannya mengganti kaos kakinya, sehingga limbahnya tentu sangat banyak.
“Akhirnya, saya bersama teman-teman berkonsultasi dengan guru pendamping, dan kami sepakat untuk memanfaatkan limbah kaos kaki itu menjadi keset. Itu yang kemudian kami pelajari dan buat, lalu kami tularkan juga kepada teman-teman. Nah, itulah yang kami ikutkan lomba ini,” katanya.
Menurutnya, lomba ini sangat bagus dan bermanfaat bagi pelajar Surabaya. Sebab, sejak dini sudah bisa belajar membuat karya dari bahan-bahan yang sangat sederhana dan tujuan akhirnya mengurangi sampah. “Ini sangat berguna dan bermanfaat bagi kami sebagai pembelajaran, dan ini dapat dijadikan bekal ke depannya untuk terus peduli terhadap lingkungan,” pungkasnya. (Q cox)