DENPASAR-BALI (Suarapubliknews) – PT Pelabuhan Indonesia III atau yang lebih dikenal dengan Pelindo III, terus mewujudkan komitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan alam Pelabuhan Benoa, Bali.
Salah satu kegiatannya yaitu kembali menanam bibit bakau tahap II sejumlah 50 ribu pohon pada hari Senin (2/9/2019) di wilayah pesisir kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar.
Penanaman bakau tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda penghijauan area pesisir Pelabuhan Benoa dan meneruskan penanaman bakau tahap I yang sebelumnya telah dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2019.
Pada tahap I sebanyak 50 ribu bibit bakau telah ditanam oleh Pelindo III bersama elemen masyarakat dan lintas institusi, di antaranya unsur Pemerintah Provinsi Bali yakni Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Taman Hutan Raya Ngurah Rai, KSOP Pelabuhan Benoa, Distrik Navigasi Pelabuhan Benoa, Polisi Air, Imigrasi, Bea Cukai, Camat Denpasar Selatan, Lurah Pedungan, serta dari pemangku adat setempat seperti Kelihan Adat dan Dinas Banjar Sanggaran, dan lainnya.
CEO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara, I Wayan Eka Saputra menjelaskan bahwa Pelindo III telah berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama peluasan habitat bakau.
“Dari awal sudah disampaikan bahwa Pelindo III berkomitmen untuk kenjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Wayan Eka Saputra.
Wayan Eka menjelaskan bahwa Pelindo III telah mendapatkan rekomendasi dari Puslitbang Hutan Bogor atas sejumlah spesies bakau yang cocok ditanam dalam aksi penanaman bakau di wilayah pesisir Pelabuhan Benoa, di antaranya jenis Mukronata, Bulgoera, dan Apikulata.
Kemudian dalam pelaksanaannya Pelindo III menggandeng UPTD Tahura Ngurah Rai Denpasar untuk mendampingi, mengawasi, dan memonitoring tumbuh kembang bakau.
Lebih lanjut Wayan Eka menjelaskan bahwa pada penanaman perdana Januari lalu, selain menanam, pihaknya telah menugaskan tim untuk melaksanakan perawatan dan pengawasan agar bibit bakau yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.
“Dan hal tersebut telah terbukti dengan pencapaian tumbuhnya bibit bakau sebelumnya telah mencapai keberhasilan sebesar 90% sehingga kali ini pihaknya meneruskan penanaman tahap ke II dan tahap selanjutnya hingga wilayah sekitar pesisir pantai semakin hijau,” imbuhnya.
Wayan Eka juga menyampaikan komitmennya untuk menghijaukan kembali kawasan bakau di sekitar pelabuhan.
“Pembangunan di Pelabuhan Benoa telah kami persiapkan sedemikian rupa agar dapat selaras dengan keharmonisan lingkungan sekitar, baik alam, budaya maupun sumber daya manusianya,” ungkap putra daerah Bali tersebut.
VP Corporate Communications Pelindo III, Wilis Aji Wiranata dalam keterangannya menyebutkan bahwa Pelindo III telah menyiapkan area seluas 1 hektar untuk pembangunaan lokasi Upacara Melasti sebagai bentuk penghormatan terhadap Krama Bali.
“Amdal untuk pembangunan lokasi upacara Melasti sudah kami siapkan, saat ini sedang persiapan proses pembangunannya,” ungkap Wilis Aji.
Tak banyak diketahui oleh masyarakat umum, bahwa Pelindo III di area pesisir Benoa wilayah barat jalan dan pintu masuk Pelabuhan Benoa telah mengembangkan area konservasi hutan bakau seluas lebih dari 18 hektar.
Pengembangan tersebut telah dipersiapkan Pelindo III di Benoa sebagai gerbang laut masuknya turis mancanegara ke Bali, tidak bisa dilepaskan dari pelestarian lingkungan sekitar pelabuhan.
“Karena dalam industri pelayaran pariwisata kapal pesiar, tentunya selain faktor keamanan yang harus kondusif, faktor kelestarian lingkungan sekitar pelabuhan juga menjadi perhatian,” tandasnya.
Karena menurut dia, sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan keindahan pelabuhan itu sendiri. Karena itu Pelabuhan Benoa terus dikembangkan dengan konsep pelabuhan ramah lingkungan (green port), agar bisa berkelanjutkan dalam memberikan manfaat ekonomi ke masyarakat dan pariwisata Bali. (q cox)