SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pelindo III meresmikan Port Operations Command Center (POCC) atau pusat kontrol operasional pelabuhan untuk pelayanan kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (6/12).
POCC tersebut beroperasi selama 24 jam non-stop dalam 7 hari seminggu dan diperkuat oleh 64 operator yang bekerja secara terjadwal. Peresmian tersebut dihadiri oleh Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Hernadi Tri Cahyanto, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Dwi Budi, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto, dan CEO Regional Jatim Pelindo III Onny Djayus, serta para pengguna jasa.
Putut Sri Muljanto mengatakan bahwa POCC akan dikembangkan secara bertahap, POCC yang meliputi wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Gresik tersebut menjadi pilot project.
Ke depannya, kata Putut Sri Muljanto, akan dibangun POCC di seluruh regional pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III.
“Agar manfaat efisiensi dari peningkatan produktivitas operasional melalui integrasi teknologi seperti POCC bisa juga dirasakan merata oleh para pengguna jasa di pelabuhan-pelabuhan lainnya. Jadi semangatnya tetap, yaitu inovasi untuk efisiensi biaya logistik nasional,” harapnya.
Ia juga menjelaskan, fungsi POCC ialah mengintegrasikan sistem internal seperti TOS (operasional terminal), Vasa (pelayanan kapal), Anjungan (pelayanan tagihan), dan lainnya, dengan sistem eksternal, seperti Inaportnet (sistem informasi kepelabuhanan).
“Jadi pada intinya POCC akan mengintegrasikan sistem-sistem internal dan eksternal, agar saat ada unusual condition yang mungkin terjadi di operasional pelabuhan yang sangat kompleks ini, ada sentuhan intelegensia manusia yang selalu siaga di pusat kontrol untuk memberikan solusi dengan cepat dan tepat,” ungkapnya.
Sementara Hernadi Tri Cahyanto juga menyatakan menyambut baik adanya POCC, terutama karena telah menyambungkan Sistem Inaportnet besutan Kementerian Perhubungan dengan sistem aplikasi internal Pelindo III.
“Ke depannya masih ada beberapa bagian lain yang akan terus dikembangkan dan disambungkan lagi agar semakin powerful,” ujarnya.
Sebelum adanya POCC, lanjut dia, proses permohonan administrasi pelayanan kapal masih terpisah dan melibatkan beberapa pihak antara lain pelayanan kapal dan terminal. Kini semuanya mulai dari proses perencanaan hingga pelayanan kapal, dan pengendalian bongkar muat termonitor dalam satu pintu yang terpusat, sehingga prosesnya dapat menjadi lebih efisien dan efektif baik dari sisi tenaga ataupun waktu. Hal ini sangat menguntungkan pengguna jasa.
Onny Djayus menambahkan bahwa adanya POCC sebagai pusat informasi seluruh kegiatan operasional di pelabuhan akan mendorong ketepatan perencanaan sandar dan bongkar muat kapal, mengurangi waiting time, serta meminimalisasi idle time dan not operation time, sehingga secara total akan menekan Turn Round Time (TRT). Selain itu juga diharapkan dapat mencapai one day billing (penerbitan tagihan dalam satu hari), sehingga proses bisnis dapat berlangsung lebih cepat.
Ia kemudian menjabarkan manfaat untuk para pemangku kepentingan lainnya di pelabuhan, dengan hadirnya inovasi POCC oleh Pelindo III.
“Big data Pelindo III akan semakin bermanfaat untuk para stakeholders, misalnya untuk regulator dan KP3 dapat menjadi sumber informasi jika ada unusual condition di kawasan pelabuhan. Lalu untuk pelabuhan lain untuk mendapatkan informasi keberangkatan dan bongkar muat kapal dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan. Trucking company juga dapat menggunakan informasi yang tersedia untuk memprediksi kebutuhan armada pengangkutan. Kemudian untuk agen kapal dan pemilik barang tentunya kini memiliki satu tujuan kontak untuk seluruh kegiatan operasional,” jabarnya.
Beberapa perwakilan pengguna jasa yg meliputi agen pelayaran dan perusahaan bongkar muat juga memberikan testimoni melalui tayangan video. Di antaranya ialah Moch. Sulton dari Anugerah Pacific Jaya mengungkapkan harapannya bahwa dengan adanya POCC ini tidak ada lagi keterlambatan dalam pengurusan dokumen, pergerakan kapal atau pun tambatan kapal. Diharapkan ke depannya akan semakin ter-update dalam informasi, termasuk pernotaan (tagihan).
Sedangkan Bram Ozi Warsito dari Dermaga Harapan Jaya berharap pelayanan pandu dapat lebih cepat dan tepat waktu, agar tidak menyebabkan keterlambatan kapal sandar. (q cox)