SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Setelah sempat tertahan beberapa jam di Hotel Rolling Stone jl Raya Kupang Jaya no.2 Surabaya, akhirnya rombongan pemain PS. Biak bisa keluar dan menumpang Bus jemputan menuju Mojokerto.
Namun pelunasan sisa tagihan pembayaran hotel ini memang sempat alot, karena pihak manajemen PS. Biak awalnya hanya mengirim dana Rp.15 Juta dari total sisa tagihan senilai Rp.25 Juta.
“Infonya baru bayar Rp.15 Juta, itupun minta dilepas semua (bus dan pemainnya-red), tapi manajemen tetap tidak mengabulkan, karena diharuskan melunasi semuanya,” ucap Anton suami Manajer Hotel Rolling Stone. Sabtu. (28/7/2018)
Namun beberapa saat kemudian, media ini melihat dan mendengar perbincangan antara Fredy pimpinan manajemen PS. Biak dengan Melisa Manager Hotel Rolling Stone, yang tetap meminta pelunasan pembayaran.
Alhasil, Melisa mengaku telah masuk dana berikutnya senilai Rp. 10 Juta dari Fredy, dengan demikian sisa tagihannya telah lunas dan pemain beserta Bus penjemputnya dipersilahkan untuk meninggalkan hotel.
“Mohon maaf yang Bu, ini urusan manajemen, kami ini memang tidak tau menahu soal ini,” ucap salah satu pemain PS.Biak kepada Melisa yang mengantarkan para pemain sampai ke pintu keluar hotel.
Anton yang kebetulan berada di samping Melisa Manager Hotel Rolling Stone, sempat menceritakan jika sebelumnya pernah mengalami hal yang sama yakni di era pimpinan rombongannya bernama Daniel, namun dalam waktu yang singkat bisa segera diselesaikan
“Bos nya sudah ganti, yang dulu itu namanya pak Daniel, dan menginap disini sekitar bulan Oktober 2017. Saat itu sempat menunggak sisa tagihan senilai Rp.78 Juta dari nilai total Rp.128 Juta, namun dalam waktu singkat bisa diselesaikan sendiri oleh pak Daniel yang hadir langsung kesini,” tuturnya.
Saat berita ini dilansir, rombongan pemain PS. Biak telah berada diatas Bus penjemputnya untuk menuju ke Mojokerto. (q cox)
