SIDOARJO (Suarapubliknews) – Pemkab Sidoarjo memandang bahwa program TV Digital adalah wujud layanan penyebaran informasi pada publik atas capaian kegiatan pembangunan di wilayahnya.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Seksi Media Dan Kemitraan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Dan Informatika Kab Sidoarjo, Kusdianto SH, yang mengatakan bahwa inovasi ini dilakukan menyesuasikan dengan Tupoksi dari Dinas Komunikasi Sidoarjo, yang salah satu diantaranya berperan penting dalam penyebaran informasi pada publik.
”Kini banyak upaya dalam penyebaran informasi pada publik, kalau dulu saat masih ada Departemen Penerangan (Deppen) di era Orba, petugas harus pakai corong dengan mobil keliling, mungkin di era milineal ini bisa dilakukan lewat Internet,” ujarnya. Senin (8/7/2019)
Oleh karenanya Kusdianto berharap inovasi pelayanan penyebaran informasi pada publik berupa TV Digital, bisa terlaksana pada anggaran tahun 2020 mendatang.
”Kini ibaratnya kami masih merintis atau uji coba. Sejumlah kegiatan dari pimpinan daerah sudah kami siarkan lewat TV Digital ini, masyarakat bisa menyaksikan siaran TV Digital ini lewat aplikasi Youtube,” lanjut Kusdianto.
Siaran TV Digital yang sudah diunggah lewat fasilitas Youtube itu, kata Kusdianto, untuk sementara masih berdurasi selama 15 menit. Namun nantinya bisa lebih dari waktu itu dan melihat situasi dan kondisi.
Menurut catatannya, siaran TV Digital yang sudah diunggah itu ada empat kali siaran. Salah satu diantaranya seperti kegiatan Bupati Sidoarjo dan informasi tentang kondisi harga kebutuhan Sembako di Sidoarjo.
Kusdianto sangat mengapresiasi pada para pimpinan Dinas Kominfo Sidoarjo, karena mereka mendukung sekali adanya inovasi dalam bidang siaran TV untuk penyebaran informasi pada publik tersebut.
”Semoga saja bisa diprogramkan pada tahun 2020 mendatang,” ujarnya.
Menurut Kusdianto, tidak butuh biaya mahal dan persyaratan yang rumit dan khusus untuk membuat siaran TV berbasis Digitalt. Sebab SDM di Dinas Kominfo Sidoarjo juga dianggap mampu dalam membuat program TV Digital itu.
”Kini mungkin kita hanya butuh alat khusus saja untuk melakukan perekaman setiap proses kegiatan digital, agar bisa mendapatkan hgasil yang lebih bagus,” tandas Kusdianto. (q cox, NH)