SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya memberikan bantuan peralatan kerajinan sepatu kepada kelompok perajin sepatu Karya Abadi di kantor Kelurahan Tambak Osowilangun, Selasa (19/12/2023). Bantuan itu diserahkan secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada 44 pengrajin sepatu Karya Abadi Tambak Osowilangun.
Pemberian bantuan ini, turut dihadiri oleh jajaran perangkat daerah (PD), Ketua Baznas Kota Surabaya Moch. Hamzah, dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani. Tak hanya itu, ada pula LPMK, Kader Surabaya Hebat (KSH), serta anggota TP PKK di Kelurahan Tambak Osowilangun.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi meminta kepada Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Dewi Soeriyawati untuk memberikan pendampingan kepada para pengrajin sepatu yang telah diberi bantuan pada hari ini. Tujuan dari pendampingan ini, agar kualitas sepatu yang diproduksi oleh para pengrajin tersebut menjadi lebih baik dan naik kelas.
“Nanti, Mbak Dewi tolong dilihat sol sepatunya, bicara sepatu itu sulit karena kalau kita injak nggak enak, itu nggak enak nggawene (pakainya). Makanya, ini tugasnya Dinas Koperasi untuk mencarikan sol yang enak di mana,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri mengaku, setiap harinya selalu memakai sepatu hasil dari produksi UMKM Kota Surabaya. Baik itu untuk bekerja, maupun dinas ke luar kota. Namun, sebelum memakai sepatu tersebut, dirinya mencoba terlebih dahulu untuk menjamin kualitas dari sepatu tersebut.
“Sepatu UMKM saya punya berbagai macam, biasanya kalau sudah saya coba, itu saya kembalikan lagi sampai rasanya enak dipakai. Kalau sudah enak, baru saya minta untuk dijual, kalau rasanya dipakai nggak saya nggak mau dijual, saya kembalikan,” akunya.
Maka dari itu, Wali Kota Eri meminta, ketika perajin sepatu Karya Abadi memulai produksi, ingin mencobanya terlebih dahulu sebelum dijual ke pasaran. “Nanti tak coba disik (saya coba dulu), jadi kalau saya kembalikan jangan kaget nggih pak. Jadi jangan dijual dulu, nanti saya coba dulu,” pintanya.
Di kesempatan itu, wali kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu juga meminta agar hasil produksi sepatu buatan Karya Abadi dicoba oleh Ketua TP PKK Rini Indriyani, anggota PKK dan KSH Kelurahan Osowilangun. “Gaweno sepatu kabeh, aku sing bayar (buatkan sepatu semua, nanti saya yang bayar),” ujarnya.
Selain ingin mencoba sepatu, Cak Eri juga meminta kepada Kepala Dinkopumdag Kota Surabaya untuk melibatkan desainer. Tujuannya, agar kualitas desain sepatu itu lebih menarik dan layak jual.
Bukan hanya itu, di awal tahun 2024 mendatang juga ingin pembangunan workshop sepatu di Kelurahan Osowilangun mulai dikerjakan. Dengan adanya workshop itu, maka masyarakat akan tahu kalau di Osowilangun terdapat produk UMKM sepatu yang memiliki kualitas baik.
Di samping itu, Kepala Dinkopumdag Kota Surabaya Dewi Soeriyawati mengatakan, setelah menerima bantuan tersebut nantinya akan ada pendampingan lebih lanjut. Salah satunya adalah mencarikan sol sepatu yang nyaman ketika digunakan. Sejauh ini, memang kualitas sol sepatu produksi Karya Abadi sedikit keras, sehingga kurang nyaman untuk dipakai.
“Biasanya, sol yang kualitasnya bagus ada di Bandung dan Mojokerto. Nanti kita coba carikan agar kualitasnya lebih bagus, baik kulitnya maupun solnya,” kata Dewi.
Untuk sementara ini, Dewi menerangkan, UMKM Karya Abadi hanya memproduksi sepatu untuk perempuan dan anak-anak. Ke depannya, akan ada produksi sepatu pantofel khusus laki-laki.
Tak hanya itu, Dinkopumdag Kota Surabaya juga akan melakukan pendampingan marketing untuk memasarkan produk sepatu UMKM Karya Abadi. Dengan adanya bantuan ini, ia berharap, para pengrajin sepatu yang sempat vakum pada saat Covid-19 tiga tahun lalu bisa bangkit kembali.
“Tidak hanya pendampingan marketing, kami juga akan melibatkan desainer. Karena kan banyak juga desainer sepatu yang sudah naik kelas seperti yang dipakai Pak Wali itu. Nanti kita undang sebagai narasumbernya untuk memberikan pelatihan kepada mereka,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya Moch. Hamzah menambahkan, total bantuan yang diberikan kepada 44 pengrajin sepatu hari ini senilai Rp 142 juta. Bantuan yang diberikan berupa 5 paket peralatan pembuatan sepatu.
Hamzah berharap, adanya bantuan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas hasil produksi dari para pengrajin sepatu Tambak Osowilangun. Tak hanya itu, dia juga ingin hasil produksi sepatu Karya Abadi mampu bersaing dengan produk-produk lainnya.
“Bantuan ini diberikan kepada masyarakat miskin, dan bentuknya sesuai kebutuhan lokal yang ada di masing masing kelurahan dan kecamatan setelah melalui outreach. Diharapkan bantuan ini dapat membangkitkan pengrajin sepatu di sana,” pungkasnya. (Q cox)