SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan bantuan sembako, biaya pendidikan, modal usaha, hingga perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) kepada jemaat nasrani Oikumene, di Graha Sawunggaling, Jumat (7/6/2024). Bantuan tersebut, disalurkan kepada jemaat nasrani Oikumene melalui Bangga Surabaya Peduli (BSP).
Bantuan-bantuan tersebut, diberikan secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada 320 warga miskin nasrani yang tergabung di dalam Oikumene. Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bantuan ini adalah salah satu wujud dari pembangunan di Kota Surabaya.
“Apalah artinya kita membangun sesuatu, tapi tidak berbagi. Alhamdulillah, ini sudah dilakukan. Untuk kemiskinan tidak hanya diberikan bantuan saja, akan tetapi yang kita lakukan adalah melepaskan diri (warga) dari kemiskinan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Maka dari itu, lanjut Wali Kota Eri, Pemkot Surabaya melalui BSP ada yang diberi bantuan modal usaha berupa mesin jahit. Setelah diberi bantuan modal mesin jahit, warga miskin penerima itu nantinya akan diberi orderan jahit oleh Pemkot Surabaya.
“Nah nanti kita berikan orderan, seperti UMKM yang kita berikan orderan untuk menjahit seragam sekolah anak-anak SD-SMP,” ujar Wali Kota Eri.
Wali kota Surabaya, sekaligus Pengawas BSP itu menjelaskan, bantuan yang diberikan hari ini adalah hasil dari sedekah para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya yang dikumpulkan oleh BSP.
“Dari ASN Surabaya yang memberikan sumbangan potongan dari tunjangan penghasilan dan pendapatannya. sedekah yang diberikan kepada umat non muslim, itu melalui BSP, dan yang muslim disumbangkan melalui Baznas. Jadi, jangan dikira ASN Surabaya tidak berbagi, ini loh, PNS Surabaya sangat berbagi, yang muslim maupun non muslim,” jelasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu berharap, pergerakan Baznas Surabaya, BSP, dan Pemkot Surabaya bisa terus bersinergi memberikan dampak positif bagi warga Surabaya.
“Dengan bersinergi dan berkolaborasi bersama orang-orang hebat dan semua stakeholder yang ada di Kota Surabaya, maka kita bisa mengurangi, bahkan menghilangkan kemiskinan ini. Karena, ini tujuan negara sebenarnya, bukan yang lainnya,” harapnya.
Sementara itu, Ketua BSP Surabaya Muhlasudin mengatakan, bantuan yang diberikan kepada jemaat Oikumene kali ini diantaranya ada sembako sebanyak 292 pack, 15 unit rutilahu, 8 bantuan modal usaha, beasiswa, serta bantuan kesehatan. “Rutilahu itu sebetulnya, permintaanya 15 unit, tapi kan harus diperiksa, dihitung baru selesai satu unit. Kemudian modal usaha ada delapan, tapi yang sudah selesai bisa direalisasi satu unit mesin jahit,” kata Muhlas.
Muhlas menjelaskan, bantuan rutilahu itu sebagian belum terealisasi karena sedang proses lelang. Selain itu, lanjut Muhlas, BSP juga sedang melakukan pembangunan rutilahu untuk korban gempa di Pulau Bawean. “Karena masih ada 20 unit di sana (Bawean), dan baru selesai 5 unit,” tandasnya. (q cox)