PemerintahanPeristiwa

Pemkot Surabaya Fasilitasi Kejar Paket C dan Pelatihan Skill untuk Anak Putus Sekolah di Krembangan

80
×

Pemkot Surabaya Fasilitasi Kejar Paket C dan Pelatihan Skill untuk Anak Putus Sekolah di Krembangan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat menindaklanjuti laporan anak putus sekolah di Jalan Krembangan Bhakti 2/4B, RT 002/RW 002, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan. Laporan tersebut ditindaklanjuti secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Surabaya Yusuf Masruh dan Camat Krembangan Harun Ismail, pada Rabu (22/10/2025) sore.

Kadispendik Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, setelah dilakukan penjangkauan oleh Kelurahan Kemayoran, bahwa Putri Gita Taria, 20, sempat bersekolah di SMP Negeri 5. Setelah lulus jenjang SMP, Putri tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA karena alasan ekonomi. “Jadi tidak benar (putus sekolah jenjang SMP), tapi tidak melanjutkan ke jenjang SMA,” kata Yusuf.

Yusuf menjelaskan, setelah dilakukan penjangkauan, Pemkot Surabaya melakukan pendampingan kepada Putri agar bisa melanjutkan pendidikan SMA. Yusuf menyebutkan, nantinya pemkot akan memfasilitasi Putri untuk Kejar Paket C melalui Program Krisna. Diketahui, program ini merupakan inovasi Dispendik untuk mengatasi anak putus sekolah di Kota Surabaya.

“Jadi nanti akan mengikuti Paket C Krisna di Dupak, biayanya gratis. Nanti lakukan pendampingan, kita pantau melalui kecamatan dan kelurahan untuk keberlangsungannya. Di paket itu kan juga nggak setiap hari, dan ada jadwal-jadwal tertentu, dan jamnya juga disepakati,” jelas Yusuf.

Yusuf menerangkan, pemkot juga akan melakukan pemantauan kepada adik Putri, yaitu Ristiyo Ari Prabakti, 9, yang kini duduk di bangku kelas 2 SD. “Untuk adiknya nanti saya koordinasikan dengan sekolah juga biar nggak putus, kita pantau. Kita kan juga koordinasikan dengan teman-teman swasta, kalau dipindah ke negeri nanti kasihan anaknya,” terangnya.

Sementara itu, Camat Krembangan Harun Ismail mengatakan, Putri dan Ristiyo merupakan anak kandung Mariyati, 34, warga Jalan Krembangan Bhakti 2/4B RT 002/RW 002, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Harun menerangkan, bahwa Putri anak pertama Mariyati.

“Dia punya dua anak, yang anak pertama itu sudah lulus SMP, setelah lulus dari SMPN 5 kemudian putus sekolah karena alasan ekonomi. Nah, adiknya kelas 2 SD di sekolah Islam Nurul Huda,” kata Harun.

Harun menjelaskan, setelah dilakukan penjangkauan, Putri akan segera difasilitasi untuk mengikuti kejar paket C melalui program Krisna. “Nanti akan segera kita ikutkan kejar paket C, kebetulan di Balai RW 3 Dupak, Kecamatan Krembangan, itu ada Program Krisna itu,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Harun menyebutkan, Kecamatan Krembangan melalui Kelurahan Kemayoran, juga akan memfasilitasi Putri antar jemput ke sekolah secara gratis. Selain itu, pemkot juga akan memberikan pendampingan berupa pelatihan skill untuk Putri.

“Ada program-program yang akan kita tawarkan ke dia, seperti pelatihan memasak, membuat kue, salon, merias dan sebagainya. Sementara ini (statusnya) menganggur,” sebutnya.

Harun menerangkan, Maryati setiap harinya bekerja sebagai buruh cuci rumah tangga dengan penghasilan rata-rata sekitar Rp1,5 juta per bulan. Berdasarkan data keluarga miskin Pemkot Surabaya, ia juga menjelaskan, bahwa Maryati bukan termasuk kategori keluarga Non miskin (Non Gamis). Meski demikian, pemkot akan terus melakukan pemantauan terhadap keluarga Mariyati ke depannya.

Harun berharap, setelah Putri melanjutkan pendidikan kejar paket C bisa meningkatkan derajat keluarganya hingga melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Yang bersangkutan (Mariyati) juga berharap bisa mendapat bantuan pekerjaan padat karya dan pelatihan keterampilan. Kita akan lakukan pendampingan terus sampai lulus. Yang terpenting, kita segera masukkan terlebih dahulu untuk kejar paket C,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *