PemerintahanPeristiwaUncategorized

Pemkot Surabaya Gelar Istigasah Bersama, Doakan Keselamatan Kota dan Saudara Sebangsa yang Terdampak Bencana

59
×

Pemkot Surabaya Gelar Istigasah Bersama, Doakan Keselamatan Kota dan Saudara Sebangsa yang Terdampak Bencana

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar istigasah dan doa bersama untuk mendoakan keselamatan warga Kota Pahlawan dan saudara sebangsa yang terdampak bencana. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, ini diadakan di lobi lantai 2 Balai Kota, dan diikuti seluruh jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) hingga camat, Selasa (9/12/2025).

Istigasah ini merupakan kegiatan spiritual rutin yang kini diagendakan secara bergantian, yaitu setiap Senin dan Kamis atau Selasa dan Jumat, sebagai upaya menjaga Kota Pahlawan.

Wali Kota Eri  menekankan bahwa serangkaian bencana yang melanda berbagai wilayah, mulai dari Aceh, Sumatera, Bandung, hingga banjir rob di Jakarta yang terjadi menjadi pengingat bagi seluruh jajaran Pemkot.

“Kita melihat banyak ujian yang datang menimpa saudara-saudara kita. Maka, saya sampaikan kepada teman-teman (jajaran pemkot), tidak mungkin kita menyelesaikan permasalahan di dunia ini hanya mengandalkan kemampuan kita sebagai manusia,” tegas Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menyerukan bahwa di samping upaya teknis, memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah hal yang mutlak. Bagi umat Muslim, pendekatan ini dilakukan melalui istigasah. Namun, Wali Kota Eri secara khusus meminta partisipasi doa dari semua pemeluk agama di Surabaya.

“Yang non muslim, saya minta untuk berdoa di masing-masing tempat ibadahnya. Kepada yang Kristen di gereja, termasuk saudara kita yang beribadah di vihara, pura, maupun kelenteng, saya titip doa. Karena kedekatan kita dengan Tuhan inilah yang bisa menjauhkan Surabaya dari bala, bencana, dan fitnah,” ujarnya.

Harapan dari doa bersama ini, lanjut Wali Kota Eri, adalah agar Surabaya tidak sampai dilanda bencana besar seperti puting beliung, dan jika terjadi genangan air, tidak berlangsung berhari-hari. “Di Surabaya, mari udan (setelah hujan) ya sudah hilang. Kita berdoa terus agar Allah jika memberi hujan tidak melebihi kemampuan yang bisa diterima oleh buminya Kota Surabaya,” imbuhnya.

Selain keselamatan fisik kota, Wali Kota juga menekankan pentingnya keselamatan rohani. Ia mendoakan agar seluruh jajaran diberikan kesehatan dan hati yang istikamah, selalu dekat dengan Tuhan agar terhindar dari perbuatan negatif dan selalu ingat akan kepentingan keluarga di atas segalanya.

Di samping itu, terkait kesiapan mitigasi bencana di Surabaya, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa upaya teknis terus digalakkan secara intensif. BPBD juga telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penanganan banjir rob di wilayah pesisir, termasuk skenario penanganan gempa akibat sesar. Seluruh langkah mitigasi ini merupakan upaya untuk memastikan Surabaya selalu siap siaga dalam menghadapi potensi bencana.

“Mitigasi bencana secara rutin dilakukan oleh BPBD. Dengan memantau perkiraan cuaca BMKG setiap hari, BPBD segera mengambil tindakan pencegahan di wilayah rawan seperti Gunung Anyar. Kesiapan ini mencakup perhitungan risiko yang matang, terutama karena Surabaya diketahui dilewati oleh sesar,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *