Pemerintahan

Pemkot Surabaya Panen Raya Sayur dan Buah di Mini Agrowisata

138
×

Pemkot Surabaya Panen Raya Sayur dan Buah di Mini Agrowisata

Sebarkan artikel ini
????????????????????????????????????

SURABAYA (Suarapubliknews) – Lahan yang semakin minim tak menyurutkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk melakukan pertanian terpadu. Bahkan, Pemkot Surabaya pun membuat Mini Agrowisata di area kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya.

Di Mini Agrowisata itu, terdapat berbagai sayuran, buah-buahan, udang dan berbagai jenis ikan. Hari ini, Selasa (1/10/2019), Pemkot Surabaya melakukan panen raya sayur-sayuran, buah-buahan dan udang serta ikan. Warga Kota Surabaya pun diperkenankan untuk ikut memanen dan merasakan sensasi memetik sayuran sendiri.

Panen raya itu dihadiri oleh sejumlah kepala dinas Pemkot Surabaya, diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Ikhsan, Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Antiek Sugiharti. Sedangkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas DKPP Erna Purnawati yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan dengan senang hati menyambut mereka di Mini Agrowisata itu.

Awalnya, Erna memanen Udang Vaname yang besar-besar karena usianya sudah tiga bulan. Kemudian, dia memanen sayuran, golden melon dan ikan. Wajah sumringah dan kegembiraan terpancar dari wajah Erna dan jajarannya kala panen raya itu.

Pada kesempatan itu, Erna menjelaskan bahwa kali ini sedang panen raya Udang Vaname, telur, bayam, Golden Melon, dan Ikan Pare. Ia memastikan, panen semacam itu rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali.

“Tiga bulan sekali itu pasti panen. Sekali panen macam-macam, baik sayur dan buah-buahan,” kata Erna usai panen raya di Mini Agrowisata.

Menurut Erna, hasil panen itu tidak boleh dijual oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sehingga bisa dipakai sendiri dan dibagikan kepada warga secara gratis. Makanya, dia sengaja mengajak awak media dan sejumlah kepala dinas ke panen raya itu untuk merasakan sendiri sensasi memetik sayuran dan buah-buahan sendiri.

“Karena berbeda dengan ketika beli di pasar atau di mini market,” kata dia.

Bagi Erna, pertanian terpadu semacam itu sangat penting bagi DKPP karena untuk memberikan contoh kepada warga Kota Surabaya. Selama ini, jajarannya selalu rutin mengadakan penyuluhan, pelatihan dan membagikan bibit sayur-sayuran dan buah-buahan, sehingga dia juga merasa penting di kantornya menanam hal serupa.

“Kita sering mengadakan penyuluhan dan juga membagikan bibit serta pelataihannya untuk urban farming, nah paling tidak di kantor kita juga bisa prakteknya seperti apa. Kita ngajari orang tapi di kantor kita juga tidak ada contohnya, kan tidak mungkin seperti itu,” tegasnya.

Oleh karena itu, dia mengaku terus memanfaatkan lahan di Mini Agrowisata itu untuk melakukan pertanian terpadu dan urban farming. Di samping itu, dia mengaku terus menggalakkan penyuluhan dan pembagian bibit, seperti bibit Lombok dan berbagai bibit lainnya.

“Apalagi sekarang di DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) ada program smart kampung, sehingga semakin banyak warga yang meminta bibit ke sini, dan kami bagikan gratis,” imbuhnya.

Erna menambahkan, ke depannya pihaknya akan terus memanfaatkan lahan Pemkot Surabaya di pantai timur Kota Surabaya. Sebab, di Kelurahan Keputih itu, ternyata pemkot memiliki lahan seluas 75 hektar, sehingga dia mengaku terus menggalakkan penanaman, termasuk penanaman bibit mangrove yang salah satu fungsinya untuk mencegah terjadinya tsunami.

“75 hektar itu luar biasa luasnya, sehingga kami terus percepat penanamannya di Keputih,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian Rahmad Kodariawan mengaku ke depannya juga akan terus mengembangkan pertanian terpadu itu, termasuk di Mini Agrowisata. Bahkan, ia mengaku akan menambah jenis varietasnya.

“Kalau sekarang ini hanya ada beberapa jenis varietas, nanti akan kami tambahkan lagi, khususnya tanaman-tanaman yang langka,” kata Rahmad.

Ia memastikan, di Mini Agrowisata itu sudah ada sekitar 150 jenis varietas tanaman. Sedangkan buahnya sekitar 10-15 jenis varietas. Makanya, ke depannya jenisnya ini akan terus ditambah supaya memberikan pelajaran kepada warga Kota Surabaya.

“Nanti lahannya akan kami bagi lagi supaya lebih banyak memuat jenis varietas,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *