SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Chapter Surabaya secara resmi meluncurkan identitas visual baru Kota Pahlawan, yaitu logo “Surabaya City of Heroes”. Peluncuran ini bertepatan dengan Puncak Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 di Halaman Balai Kota Surabaya.
Logo baru ini merupakan hasil seleksi terbuka yang diikuti puluhan pendaftar dari berbagai provinsi, dan karya dari Jaffar Atthoyar terpilih sebagai pemenang. Logo “Surabaya City of Heroes” akan menggantikan logo sebelumnya, “Surabaya Sparkling”.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan filosofi di balik perubahan logo baru ini. Ia menegaskan bahwa Surabaya adalah City of Heroes, dengan demikian Kota Pahlawan tak terpisahkan dari identitasnya.
“Logo baru ini memiliki makna mendalam. Tulisan Surabaya yang menyerupai aksara Jawa dengan garis-garis di ujungnya, seperti Hanacaraka, menunjukkan karakter kota yang kental dengan budaya arek dan tidak melupakan sejarahnya. Di bawahnya, terdapat simbol huruf ‘S’ untuk Surabaya, dan di bawahnya lagi tertera City of Heroes,” jelas Wali Kota Eri.
Selanjutnya, simbol api berwarna kuning pada logo melambangkan semangat yang terus membara, sebagaimana disampaikan para pendahulu. Ini menunjukkan bahwa Surabaya akan terus membara dan bergerak maju. Logo baru ini rencananya akan disosialisasikan dan dibagikan ke seluruh wilayah Surabaya.
“Simbol dan logo ini akan kita bagikan ke seluruh wilayah Surabaya. Maka pembangunan Surabaya adalah hasil dari pergerakan seluruh masyarakat, bukan hanya satu atau dua orang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani menjelaskan pemkot bersama ADGI Chapter Surabaya telah menyelenggarakan lomba sayembara terbuka untuk desainer se-Indonesia sejak April 2025.
“Proses seleksi dimulai dengan pengumpulan portofolio dari banyak desainer. Setelah disaring, terpilihlah tiga finalis terbaik. Ketiga finalis ini kemudian memvisualisasikan logo berdasarkan narasi yang telah dirumuskan. Penjurian akhir dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yang kemudian memilih satu pemenang,” jelas Farah.
Farah menerangkan bahwa Wali Kota Eri juga memberikan berbagai masukan untuk perbaikan dan penyesuaian, agar logo selaras dengan visi-misinya serta karakter yang ingin ditekankan. Logo final ini resmi diluncurkan pada 31 Mei 2025.
“Mengenai pengaplikasian logo,akan dibahas lebih lanjut dengan dinas terkait untuk menentukan lokasi penayangan, baik secara daring maupun luring,” terangnya.
Selanjutnya, pemenang sayembara akan menyusun panduan teknis untuk implementasi turunan logo. Panduan ini bertujuan untuk memastikan keselarasan dalam berbagai media, seperti umbul-umbul atau publikasi lainnya, yang akan dibuat di kemudian hari.
“Saat ini, panduan penggunaan logo sedang disusun, termasuk untuk acara-acara resmi. Jadi, implementasi penuh akan menunggu rampungnya panduan tersebut,” pungkasnya. (q cox)