Pemerintahan

Pemkot Surabaya Segera Bangun Rumah Pompa Baru di 5 Titik Wilayah Rawan Banjir

55
×

Pemkot Surabaya Segera Bangun Rumah Pompa Baru di 5 Titik Wilayah Rawan Banjir

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menambah rumah pompa di lima titik wilayah rawan banjir dan genangan. Penambahan rumah pompa ini merupakan bagian dari upaya pemkot, untuk menanggulangi banjir dan genangan di Kota Surabaya.

Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Windo Gusman Prasetyo mengatakan, rencananya pemkot akan membangun rumah pompa di wilayah Karah, Kecamatan Jambangan, kemudian rumah pompa Rungkut Menanggal Harapan, di Kecamatan Gunung Anyar, rumah pompa Teluk Betung di Kecamatan Pabean Cantikan, rumah pompa Jalan Bung Tomo, rumah pompa Ketintang, dan Tenggilis Mejoyo.

“Ini masih diusulkan ada sekitar lima rumah pompa. Nah, ini (anggarannya) masih diperhitungkan,” kata Windo, Rabu, (5/2/2025).

Windo menjelaskan, kapasitas lima rumah pompa yang akan dibangun itu nantinya akan berbeda-beda, menyesuaikan kebutuhan di masing-masing wilayah. Minimal, lanjut Windo, rumah pompa yang akan dibangun nanti, kapasitasnya sebesar 3 meter kubik.

Ia menyebutkan, dengan adanya rumah pompa tersebut, air akan lebih mudah surut ketika hujan deras, terutama pada saat terjadi cuaca ekstrem. “Seperti di rumah pompa Karah, itu kan dia paling hulu untuk afur Wonorejo. Jadi kita berusaha untuk mengalirkan ke arah kali Wonokromo, sehingga nanti kita salurkan melalui rumah pompa SWK Karah,” sebutnya.

Selain itu, pembangunan rumah pompa tersebut nantinya juga akan mempercepat aliran air di kawasan Kecamatan Gunung Anyar yang berdampingan dengan Kali Perbatasan. Jika tidak diberi rumah pompa, maka kawasan Rungkut Menanggal Harapan dan Rungkut Mapan akan kembali tergenang ketika volume air Kali Perbatasan itu tinggi.

Selain volume yang tinggi, air di Kali Perbatasan juga sulit mengalir menuju ke arah laut ketika terjadi rob. Maka dari itu, ketika volume air tinggi wilayah yang terdampak adalah Surabaya dan Sidoarjo.

“Makannya kita bangun rumah pompa di kali perbatasan itu agar air tidak masuk ke area pemukiman di wilayah yang dilewati Kali Perbatasan itu ,” ujarnya.

Sedangkan genangan dan banjir yang berada di Jalan Teluk Betung dan Teluk Nibung, itu terjadi karena saluran di kawasan tersebut terhambat oleh kepemilikan wilayah PT Pelindo dan PT Pertamina. “Jadi kita memang nggak bisa masuk ke arah wilayah Pelindo, Pertamina, sama Lantamal juga, sehingga untuk menahan banjirnya lewat rumah pompa (Teluk Nibung) tersebut,” jelasnya.

Dia berharap, adanya penambahan rumah pompa tersebut dapat mengurangi dampak banjir dan genangan di Surabaya ke depannya. Mengingat, Surabaya adalah kota yang berada di wilayah dataran rendah, sehingga mudah terjadi banjir dan genangan.

“Jadi memang fungsi rumah pompa di Surabaya itu sangat penting, karena Surabaya ini kan dataran rendah. Sehingga kita berusaha untuk mengetatkan wilayah mana saja yang membutuhkan rumah pompa. Dari segi urgensi, kelimanya sama-sama urgen, tergantung nanti kesiapannya saja, perencanaan mana yang siap langsung diluncurkan (dibangun),” pungkasnya.

Diketahui, saat ini pemkot telah memiliki sebanyak 76 rumah pompa yang tersebar di seluruh wilayah Kota Surabaya. Puluhan rumah pompa tersebut berfungsi sebagai ujung tombak penanganan banjir dan genangan ketika terjadi hujan deras dan cuaca ekstrem. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *