Pemerintahan

Pemkot Surabaya Terapkan Transisi PAUD ke SD Menyenangkan di Hari Pertama MPLS

202
×

Pemkot Surabaya Terapkan Transisi PAUD ke SD Menyenangkan di Hari Pertama MPLS

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Di hari pertama tahun ajaran baru 2024/2025, sebanyak 30.000 siswa SD Negeri hingga Swasta se-Kota Surabaya menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Di kesempatan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya mengajak setiap sekolah untuk menerapkan program transisi PAUD ke SD dengan cara yang menyenangkan.

Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, tujuan adanya transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan ini, agar anak-anak merasa senang dan nyaman ketika belajar di sekolah. “Jadi ketika anak-anak masuk sekolah pertama itu bersama orang tua, kemudian dijelaskan program dari masing-masing sekolah, setelah itu kita kasih hiburan, sehingga anak-anak ini mindset-nya, oh ternyata sekolah ini menyenangkan,” kata Yusuf, saat inspeksi mendadak (sidak) di SD Negeri Kaliasin 1, Senin (15/7/2024).

Yusuf menjelaskan, MPLS untuk siswa SD nantinya akan berlangsung selama dua minggu ke depan. Di masa ini, siswa akan dikenalkan dengan berbagai program-program dan juga dikenalkan dengan guru-guru mereka di sekolah.

Seperti MPLS di SDN Kaliasin 1, kepala sekolah dan guru rela menggunakan kostum superhero, mulai kostum tokoh pewayangan, Hulk, Spiderman, dan sebagainya. Kostum superhero itu digunakan untuk menyambut para siswa yang baru pertama masuk SD, agar merasa senang dan nyaman.

“Kenapa MPLS anak SD ini selama dua minggu? Karena harus dilakukan dengan cara bertahap. Nah, berbeda dengan siswa SMP yang hanya seminggu sudah cukup, kalau anak yang di SD itu kan butuh waktu panjang, sehingga harapan kami di semester pertama (pelajarannya) itu 60-80 persen menyenangkan,” jelas Yusuf.

Di kesempatan ini, Yusuf berpesan kepada orang tua siswa agar tidak terlalu khawatir meninggalkan anaknya di sekolah selama MPLS. Tujuannya, agar siswa menjadi anak yang mandiri. Menurutnya, jika anak-anak tidak dilepas oleh orang tua, maka rasa nyaman dan menyenangkan di sekolah akan hilang.

Ia menambahkan, untuk MPLS di lingkungan SMP Negeri dan Swasta, dirinya meminta kepada para kepala sekolah dan guru untuk mendampingi siswanya. Tujuannya agar tidak terjadi adanya bullying terhadap siswa baru di lingkungan sekolah ketika MPLS berlangsung.

“Nah, kakak kelasnya ini kan nanti akan melatih dan memotivasi adik-adiknya bagaimana caranya berorganisasi dan memimpin. Pergugus tetap didampingi oleh teman-teman guru, soalnya untuk menghindari bullying, karena kan anak baru persepsinya nggak sama,” pintanya.

Di samping itu, Kepala SDN Kaliasin 1 Sastro mengatakan, alasan memilih tema superhero di MPLS tahun ajaran baru ini, adalah untuk menyenangkan anak-anak. Di tahun ajaran baru ini, dirinya ingin para siswa baru yang baru masuk merasa nyaman dan menyenangkan.

“Jadi ada pengenalan lingkungan, cara belajar, dan semuanya akan dikenalkan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan di sekolah ini. Selama dua pekan ini untuk kelas 1 masuk pukul 07.00 – 09.00 WIB,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *