SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima bantuan 1000 paket sembako yang bakal disalurkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Bantuan tersebut berasal dari Yayasan Bhakti Persatuan dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya.
Bantuan ini secara langsung diterima Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama sejumlah pejabat pemkot di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya, Selasa (12/4/2022).
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi mewakili pemkot dan warga Kota Pahlawan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Meski demikian, secara pribadi atas nama masing-masing perusahaan, sebelumnya mereka juga sudah membantu masyarakat Surabaya.
“Alhamdulillah hari ini ada perkumpulan Tionghoa dari berbagai elemen memberikan bantuan kepada Pemkot Surabaya, ada 1000 paket sembako. Bantuan ini dari perkumpulan Tionghoa, tapi sebenarnya secara pribadi-pribadi perusahaan, beliau ini sudah membantu,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Menurutnya, bantuan yang diberikan Yayasan Bhakti Persatuan dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya telah sejalan dengan apa yang diinginkannya. Dimana kegiatan sosial itu tak hanya dilakukan oleh satu kelompok golongan atau agama. Melainkan dapat dilakukan secara bersama-sama lintas agama.
“Ini sejalan dan sepaham dengan apa yang saya inginkan. Jadi nanti insyaallah akan dibentuk perkumpulan Surabaya yang nanti di sana ada lintas agama,” terangnya.
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, bahwa perkumpulan lintas agama ini berencana akan dibentuk sebelum Ulang Tahun (Ultah) Surabaya pada 31 Mei 2022. Dengan demikian, dia berharap berbagai kegiatan sosial ke depan juga dapat dilakukan bersama-sama lintas agama.
“Sehingga nanti ketika kegiatan sosial itu dari orang Muslim, Buddha, Hindu, Kristen Katolik atau Konghucu menjadi satu. Nanti yang membagi kepada masyarakat di setiap kelurahan juga semua tokoh-tokoh lintas agamanya,” tutur dia.
Dengan begitu, dia juga berharap ke depan para pemuda-pemudi di Surabaya dari berbagai lintas agama itu dapat menjadi satu bagian dan timbul rasa kekeluargaan. Karena baginya, membangun Surabaya itu harus dilakukan dengan rasa gotong-royong dan kebersamaan. “Jadi membangun Surabaya ini adalah penuh dengan cinta kasih dan kebersamaan serta kekeluargaan,” katanya.
Sebab, Wali Kota Eri Cahyadi mengaku khawatir, ketika yang Muslim, Nasrani, Buddha atau dari agama lain sejak TK hingga kuliah hanya berkecimpung dan berkumpul dengan sesama golongannya. Karena menurutnya, hal tersebut justru akan lebih mudah terjadi gesekan saat mereka bertemu beda agama ketika dewasa. Maka dari itu, ia berencana untuk membentuk perkumpulan lintas agama tersebut.
“Jadi harapan saya dengan bantuan ini mempelopori dan membuka kita untuk membentuk dan rencana saya itu terbentuk sebelum Ultah Surabaya,” ungkap dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu meyakini, apa yang sudah dilakukan perkumpulan Tionghoa ini dapat diikuti oleh elemen yang lain. Apalagi sebelumnya ia telah menyampaikan rencana pembentukan perkumpulan lintas agama ini ke sejumlah rumah ibadah.
“Inilah yang selalu saya katakan, Surabaya adalah gotong royong. Surabaya tidak ada yang lebih hebat satu dengan yang lainnya. Karena yang hebat adalah semua warga Surabaya yang membangun sebuah kota itu menjadi aman, nyaman dan tenteram,” pesan dia.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Yayasan Bhakti Persatuan, Hermawan Santoso menyampaikan, bantuan berupa 1000 paket sembako ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat. Oleh sebab itu, supaya bantuan tersebut tepat sasaran, pihaknya menyalurkannya melalui Pemkot Surabaya.
“Karena pada bulan Ramadan ini sangat dibutuhkan masyarakat kurang mampu. Mudah-mudahan bantuan 1000 paket sembako ini bisa meringankan beban masyarakat di Kota Surabaya,” kata Hermawan.
Sebagai diketahui, Yayasan Bhakti Persatuan merupakan sebuah perkumpulan dari pengusaha-pengusaha Tionghoa di Kota Surabaya. Yayasan ini dibentuk dengan tujuan murni untuk berbagai kegiatan sosial. (q cox)