Setelah sebelumnya masing masing pendukung Capres saling menuding bahkan mulai saling melaporkan temuan tindakan kecurangan, kini giliran Gedung Kantor KPU Surabaya tempat dilaksanakannya rekapitulasi suara di demo Pemuda Pancasila Surabaya. (16/7/14).
Surabaya (SPNews) – Suasana perhitungan suara untuk rekapitulasi di dalam gedung KPU Surabaya sempat diwarnai saling protes oleh masing masing saksi, yang dipicu oleh berbagai persoalan tudingan indikasi kecurangan sehingga saling mempertahankan argumentasinya.
Namun kondisi di luar gedung tidak kalah ramainya, karena sejumlah massa dari Pemuda Pancasila (PP) Surabaya tampak berkumpul didepan gedung kantor KPU sekaligus berorasi dengan maksud memberikan dukungan moral kepada petugas KPU agar tetap melaksanakan tugasnya, meski sebelumnya telah ada laporan dari DPC PDIP Surabaya ke Polrestabes terkait pembukaan kotak suara.
“kedatangan kami hanya ingin turut menjaga kondisi KPU agar tetap aman dan berjalan sebagaimana mestinya, karena laporan ke polisi yang dilakukan oleh kubu Jokowi mengada-ada, kalau ingin ngecek kecurangan jumlah dan keabsahan suara, ya memang harus membuka kotak suara, kok ini malah dilaporkan sebagai pelanggaran, kan aneh, makanya kami semua berada disini agar tidak ada lagi intervensi dari luar utamanya dari kubu Jokowi yang menurut kami ingin menghambat kegiatan rekapitulasi ini,” ucap Arif anggota PP
Namun, lanjut Arif, jika memang kubu Jokowi tetap akan melanjutkan laporannya, maka sebaiknya dilakukan coblos ulang saja, karena dari pihak kami banyak menemukan surat suara sialuman yang berasal dari daftar pemilih khusu tambahan (DPKTb) yang tidak disertai formulir A5.
Hasil pengamatan media ini, pasukan PP Surabaya yang dikenal mendukung Capres Parbowo ini dipimpin langsung oleh sekretaris MPC PP Surabaya Baso Juherman yang tampak mondar mandir memberikan pengarahan kepada anak buahnya di lapangan agar tetap bisa menjaga situasi dan kondisi tetap kondustif..
Sejumlah pendukung Jokowi juga terlihat hadir namun tidak secara berkelompok dan terang-terangan, tapi hanya duduk-duduk di sejumlah warung kopi sambil membicarakan kehadiran anggota PP yang sedang berdemo di jalanan depan gedung KPU.
Sementara Warsono SH koordinator aliansi rakyat merdeka (ARM) pendukung Jokowi menyayangkan kedatangan anggota PP dengan cara berkelompok dan berorasi di depan KPU karena justru akan memicu perselisihan dan orasinya juga terkesan memberikan tekanan psikologis terhadap KPU.
“Kehadiran sejumlah anggota PP itu arogan dan tidak seharusnya dilakukan jika ingin pelaksanaan rekapitulasi berlangsung aman, karena dengan begitu malah memicu kericuhan antar pendukung, mereka kan sudah tahu kalau saat ini disini hadir pendukung kedua Capres, lantas apa maksud mereka kalau bukan ingin memberikan tekanan psikologi kepada KPU untuk memaksakan kehendaknya,” tegas Warsono.
Setelah puas melakukan orasi, massa Pemuda Pancasila membubarkan diri dan seluruh anggotanya berbaur dengan masyarakat dan pendukung lain yang telah berada di sekitar gedung kantor KPU Surabaya sejak pagi hari, sehingga tidak terjadi insiden apapun. (Q cox)