SURABAYA (Suarapubliknews) – Selama libur Lebaran 2025, pengunjung sejumlah destinasi wisata di wilayah Kota Surabaya mengalami peningkatan yang signifikan. untuk itu Pemkot Surabaya meningkatkan pengawasan terhadap objek-objek wisata.
Merespon hal ini, anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Abdul Malik mengatakan, bahwa kenyamanan pengunjung objek wisata harus menjadi prioritas, karena akan menjadi nilai plus bagi kota Surabaya baik di level nasional hingga internasional.
“Langkah Disbudporapar Surabaya sudah tepat, namun lebih ditingkatkan lagi keamanannya dengan prioritas pengunjung,” ujar Abdul Malik di Surabaya, Minggu (06/04/2025).
Ia menjelaskan, selama libur lebaran terjadi lonjakan jumlah wisatawan baik lokal bahkan wisatawan nasional yang berkunjung ke Surabaya.
Mengapa, kata politisi muda PDIP Surabaya ini, destinasi wisata yang dikembangkan pemerintah kota Surabaya semakin bertambah dan beragam segmen wisatanya.
Ada wisata alam Romokalisari Adventure Land, kata Abdul Malik, wisata pantai ada THP Kenjeran, wahana Atlantis Land di Kenjeran Park, Kebun Binatang Surabaya, wisata religi, wisata kuliner, wisata belanja, wisata air susur sungai dengan perahu wisatanya, wisata heritage yang disukai turis asing, wisata Kota Lama, dan banyak destinasi wisata lainnya.
“ Nah, banyaknya destinasi wisata di Surabaya membuat pengunjung terutama saat libur lebaran semakin meningkat, sehingga yang warga Surabaya juga tidak perlu ke luar kota cukup di dalam kota saja sudah bisa liburan,” terang Abdul Malik.
Dirnya juga menambahkan, dengan meningkatnya jumlah pengunjung wisata maka akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya. “ Terpenting keamanan pengunjung menjadi priritas,” ungkap Abdul Malik.
Sementara Kepala Bidang Pariwisata Disbudporapar Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani menuturkan bahwa selama masa libur Lebaran, pihaknya memprediksi terjadi lonjakan pengunjung di sejumlah objek wisata Kota Pahlawan.
“Beberapa titik yang setiap tahun menjadi rujukan wisatawan adalah Kebun Binatang Surabaya (KBS), THP Kenjeran, dan Kenjeran Park (Kenpark) atau Atlantis Land,” kata Farah Andita.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Disbudporapar telah melakukan pembinaan dan pengecekan langsung ke lapangan bersama dengan para pengelola objek wisata. Mereka memberikan imbauan dan sosialisasi terkait keamanan dan keselamatan pengunjung, sesuai dengan aturan dan pedoman dari provinsi maupun Kementerian Pariwisata. (q cox, Bj)
