HukrimPeristiwa

Penyandang Disabilitas Jadi Korban Begal di Pintu Timur Balai Kota Surabaya

569
×

Penyandang Disabilitas Jadi Korban Begal di Pintu Timur Balai Kota Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Seorang petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, menjadi korban begal atau pencurian dengan kekerasan (Curas) di Jalan Sedap Malam Surabaya, sekitar pukul 03.25 WIB, Rabu (14/8/2024).

Korban yang merupakan disabilitas ini, harus kehilangan motor jenis honda beat dengan nopol L 6601 LO, setelah diancam celurit oleh komplotan begal.

Siti Alifah (48), korban begal mengatakan bahwa pelaku berjumlah empat orang. Keempat pelaku berboncengan menggunakan sarana dua motor.

“Kejadiannya sekitar pukul 03.25 WIB di Jalan Sedap Malam Surabaya, tepatnya sebelah sisi selatan, pintu timur Balai Kota Surabaya,” kata Siti Alifah kepada wartawan pada Rabu (14/8/2024) siang.

Siti Alifah menjelaskan kronologi pembegalan yang menimpa dirinya. Awalnya pada pukul 03.00 WIB, ia akan bekerja membersihkan trotoar Jalan Sedap Malam Surabaya. Seperti biasa, motor pun di parkir di atas trotoar berdekatan dengannya agar aman.

“Motor saya parkir di atas trotoar. Saat itu saya duduk di motor, karena buat laporan kerja. Namun, tiba-tiba ada empat orang boncengan dua motor menghampiri saya,” katanya.

Warga Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya ini menyebut, jika dua orang yang dibonceng itu langsung turun dari motor dan menghampirinya. Sementara dua pelaku lainnya, menunggu di atas motor.

“Satu motor pelaku di parkir di bahu jalan, satu motor lain naik ke atas trotoar. Nah dua orang yang dibonceng itu turun menghampiri saya dan satu di antaranya itu menodongkan celurit meminta motor,” kata Siti Alifah.

Karena mendapat ancaman celurit, Siti Alifah, merasa ketakutan untuk berteriak. Akhirnya dengan terpaksa motor yang digunakan sehari-hari untuk bekerja itu dirampas oleh para pelaku.

“Saya ketakutan, tidak berani teriak karena pelaku menodongkan celurit. Saya sempat bilang, ojok aku poo mas aku wong cacat (Jangan saya mas, saya orang disabilitas), tapi pelaku tetap merampas motor saya,” ungkap dia.

Sebelumnya, Siti Alifah mengaku sempat melihat para pelaku melintas dari arah Jalan Walikota Mustajab menuju Jalan Sedap Malam. Ketika sampai pertigaan depan Masjid Al Muhajirin, para pelaku putar balik.

“Saya sempat melihat pelaku melintas di atas trotar lalu putar balik di depan masjid, setelah itu menghampiri saya dan merampas motor,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, Siti Alifah langsung melapor ke Polsek Genteng Polrestabes Surabaya. Laporan korban pun diterima Polsek Genteng Surabaya dengan Surat Tanda Terima Laporan Pengaduan Nomor: STTLP/160/VIII/2024/RESKRIM/POLRESTABES/SPKT POLSEK GENTENG.

“Setelah kejadian itu, saya langsung lapor ke Polsek Genteng sekitar pukul 04.00 WIB, namun diminta balik siang karena kondisi saya masih syok. Akhirnya pukul 09.00 WIB, saya kembali laporan ke sana,” ujarnya. (q cox, Ndik)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *