Ibu Sri Menangis Terharu Di Depan Eri Cahyadi Saat Peresmian Posko Ganjar Pranowo di Pesapen, Ada Apa?
SURABAYA (Suarapubliknews) – Peresmian posko “Ganjar Presiden” di kampung padat penduduk di kawasan Pasapen, Kel. Tanjung Perak, berlangsung semarak dan istimewa. Posko yang diinisiasi kader PDI Perjuangan itu diresmikan Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya, yang juga kader banteng moncong putih .
Kehadiran Eri Cahyadi menyedot perhatian warga. Eri hadir bersama Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.
Keduanya masuk kampung dengan dibonceng sepeda motor oleh pengurus PDIP Kec. Pabean Cantikan. Warga kampung yang sedang jagong di jalan kampung, menjadi terkaget. “Pak Eri, Pak Eri,” panggil warga.
Eri pun tersenyum, sambil menyapa warga kampung. “Assalamualaikum, nyuwun sewu Pak. Monggo Ibu,” sapa Eri.
“Lho iku lak Pak Eri, Pak Wali Kota,” kata warga yang lain beranjak dari tempat duduknya. “Monggo Pak, monggo Ibu,” sapa Eri yang mengenakan jaket merah.
Tiba di lokasi acara, Eri Cahyadi dan Adi Sutarwijono disambut Ketua PAC PDI Perjuangan, Mohammad Azhari. Begitu juga Prastiwi Marhaenika, Sekretaris PAC PDIP yang akrab dipanggil Heni. Dia juga bakal calon legislatif DPRD Kota Surabaya dari Kec. Pabean Cantikan dari partai banteng moncong putih itu.
Kader-kader banteng berbaur dengan pengurus kampung dan warga masyarakat menyambut Eri Cahyadi. Ada pula kesenian hadrah yang dimainkan anak-anak muda.
“Malam ini, peresmian Posko Ganjar Pranowo istimewa sekali. Dihadiri langsung Pak Eri Cahyadi, yang kita kenal sebagai Wali Kota Surabaya, yang juga kader PDI Perjuangan,” ujar Prastiwi Marhaenika.
Heni mengatakan, kehadiran Eri Cahyadi telah menambah semangat dan motivasi kader-kader PDIP untuk terus bergerak di tengah-tengah rakyat, menangani berbagai problem warga masyarakat.
“Keberadaan Posko Ganjar Pranowo juga menjadi tempat untuk curhat warga terhadap problem-problem pembangunan,” kata Heni.
“Posko Ganjar Pranowo didirikan sebagai bagian penting dari gerakan gotong kader-kader banteng untuk memenangkan PDI Perjuangan dan Mas Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024,” kata Azhari, Ketua PAC PDIP Kec. Pabean Cantikan.
Pada kesempatan itu, Adi Sutarwijono memperkenalkan Prastiwi Marhaenika atau Heni sebagai bakal calon legislatif dari PDI Perjuangan untuk DPRD Kota Surebaya dari wilayah Kecamatan Pabean Cantikan. “Mohon doa restu dari warga sekalian untuk perjuangan Ibu Heni dan kader-kader banteng semua,” kata Adi.
Adi mengatakan, kader-kader PDI Perjuangan di Pabean Cantikan tidak pernah lelah turun ke masyarakat. Menyerap dan memperjuangkan aspirasi warga serta kepentingan pembangunan.
“Cak Azhari dan Ibu Heni dan kader-kader banteng terus blusukan ke kampung-kampung. Bertemu warga masyarakat, menangani berbagai keluhan rakyat,” kata Adi.
Dalam sambutannya, Eri Cahyadi meminta keberadaan Posko “Ganjar Presiden” berperan aktif dalam penanganan problem-problem warga kampung. “Dengan posko ini, kader-kader PDI Perjuangan lebih bersemangat untuk bergerak di tengah-tengah rakyat,” kata Eri.
Eri Cahyadi memaparkan strategi kebijakan menangani dan mengentas kemiskinan, banjir, pembangunan di kampung-kampung, mengatasi pengangguran, dan lain-lain.
“Mari, dengan seluruh kerja gotong royong, kita semakin sejahterakan warga masyarakat. Sehingga keberadaan Posko Ganjar Pranowo semakin memiliki arti di hati warga masyarakat,” kata Eri Cahyadi.
Selesai peresmian, Eri mengajak semua untuk sholawatan. Ia juga melantunkan satu lagu Man Ana dengan diiringi hadrah albanjari. Lagu dipopulerkan Muhammad Hadi Assegaf, dilantunkan Eri dengan merdu dan diiringi hadrah dengan rancak. “Lagu ini untuk menghormati dan menunjukkan rasa cinta kita, kasih sayang kita, kepada para guru,” kata Eri.
Ketua RW Eko Yoyo irianto berharap keberadaan posko “Ganjar Presiden” semakin membuat sejahtera kehidupan warga kampung di Pesapen. “Kita bersinergi untuk membuat warga kampung semakin sejahtera, semakin guyub dan rukun,” kata Eko Yoyo.
Selesai meresmikan posko “Ganjar Presiden”, warga segera merubung Eri Cahyadi. Anak-anak, kaum muda dan ibu-ibu berebut salaman, foto bersama dan meminta tanda tangan.
Salah seorang warga, Ibu Sri, warga Pesapen Barat Gang 10, dengan menghampiri Eri Cahyadi dengan terisak-isak menangis. Wajah perempuan lanjut usia itu terharu. Ia mengucapkan terima kasih karena rumahnya yang semula rusak, sekarang sudah dibenahi Wali Kota Eri Cahyadi.
Rumah itu sekarang menjadi layak dan nyaman ditempati. “Terima kasih Pak Eri, saya tidak bisa membalas apa-apa,” kata Ibu Sri terbata-bata.
Eri Cahyadi berpesan kepada Ibu Sri agar memanjatkan syukur pada Allah SWT, sembari mendoakan Kota Surabaya semakin guyub dan rukun. “Ibu, titip panjenengan bawa sewaktu sholat. Nyuwun tulung didoakan Kota Surabaya semakin maju dan aman, warganya semakin guyub dan rukun, semakin sejahtera,” kata Eri.
Keluar dari kampung Pesapen, Eri Cahyadi dan Adi Sutarwijono diarak ramai-ramai naik becak. (q cox)