SURABAYA (Suarapubliknews) – Tepat hari ini, 6 Juni, adalah hari kelahiran Bung Karno. DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya memotong tumpeng dan mengirim doa untuk memperingati kelahiran Sang Proklamator, Bapak Bangsa sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia.
Tumpang berasal dari Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan, Tri Rismaharini, yang juga Wali Kota Surabaya. Doa dipimpin oleh Ketua Bamusi (Baitul Muslimin Indonesia) Kota Surabaya, Ustadz Mukhlis Amal.
“Hari ini, 6 Juni, kita memperingati hari lahir Bung Karno, yang lahir di Surabaya. Kita mendapatkan kiriman tumpeng dari Wali Kota Surabaya Bu Risma. Hari ini, kita kader PDI Perjuangan mengenang dengan khidmat hari kelahiran Sang Putera Fajar, yang lahir di Pandean Gang 4,” ujar Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono, Sabtu (6/6/2020).
Dalam pertumbuhannya, Adi mengatakan, Bung Karno menyerap jiwa khas arek Suroboyo. Dia sekolah HBS (Hogere Burgerschool) di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto dan belajar pergerakan dari pemimpin Serikat Islam itu.
”Di sela-sela kegiatan masing-masing, hari ini ini kader PDI Perjuangan di Surabaya menyempatkan untuk mengheningkan cipta untuk mengenang Bung Karno seraya berdoa kepada Allah SWT, Tuhan YME, semoga beliau mendapatkan tempat terbaik, tempat termulia, di sisi-Nya. Dan, kita semua diizinkan untuk mewarisi api perjuangannya,” kata Adi.
Ketua Bamusi Surabaya Ustadz Mukhlis Amal mengajak seluruh keluarga PDI Perjuangan Surabaya memanjatkan Alfatihah untuk Bung Karno, mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas yang meninggal 8 Juni 2013, dan semua pejuang bangsa yang telah berpulang ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
“Dan semoga kita di Surabaya, dan seluruh Indonesia, segera bisa keluar dari masa pendemi Covid-19,” kata Ustadz Mukhlis.
Selain mengirim doa untuk Bung Karno, lanjut Adi, PDIP Surabaya juga melakukan aksi sosial. Yakni, membagikan paket sembako kepada warga rentan terdampak pandemi Covid-19 yang tinggal di kawasan Pandean, Peneleh, Surabaya. Kawasan itu merupakan tempat kelahiran Bung Karno dan tempat sang tokoh menghabiskan masa remaja.
”Spirit gotong royong sebagai intisari Pancasila yang dicetuskan Bung Karno 1 Juni 1945 menjadi faktor terpenting dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tanpa gotong royong, kita tidak akan bisa melewati pandemi ini,” ujar Adi yang juga ketua DPRD Kota Surabaya.
”Di masa pandemi ini, kami di PDI Perjuangan Surabaya sudah sejak bulan Maret terus bergotong royong membagi sembako, makanan-minuman bergizi, dan berbagai aksi lain untuk masyarakat, termasuk hari ini dalam rangka kelahiran Bung Karno,” pungkasnya. (q cox)