Pemerintahan

Pertama di Jawa Timur, Wali Kota Eri Luncurkan Program “Surabaya Kota Wakaf”

129
×

Pertama di Jawa Timur, Wali Kota Eri Luncurkan Program “Surabaya Kota Wakaf”

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi melakukan Kick Off program “Surabaya Kota Wakaf” bertempat di Conventional Hall, Arief Rahman Hakim pada Rabu (1/10/2025). Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau penerima wakaf, yakni melalui pengelolaan dana yang lebih produktif dan berkelanjutan.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Surabaya, Prof. Dr. KH. Ahmad Muhibbin Zuhri, Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad secara daring, serta berbagai elemen masyarakat dan organisasi profesi.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa pembentukan Surabaya Kota Wakaf merupakan langkah strategis untuk kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan filosofi wakaf, di mana uang pokok yang terkumpul tidak boleh berkurang, namun hasil atau keuntungannya dapat digunakan untuk menggerakkan ekonomi atau memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.

“Wakaf ini memiliki banyak manfaat, bisa dilakukan untuk mengerakkan UMKM. Bahkan salah satu contoh di negara Mesir, ketika terpuruk, maka wakafnya ini yang dipinjamkan kepada pemerintahannya. Begitu dahsyatnya keuntungan wakaf ini,” ujar Wali Kota Eri.

Pada program ini, Wali Kota Eri mendorong sinergi agar dana wakaf dapat membantu UMKM, menyediakan beasiswa, dan berbagai kebutuhan lainnya yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Saat ini, Wali Kota Eri menyebutkan bahwa dalam waktu dua hari, telah terkumpul dana wakaf sekitar Rp1,2 Miliar. Tidak hanya dalam bentuk uang, ada juga wakaf berupa tanah seluas 1,2 hektar dan sekitar 100 sertifikat tanah yang diwakafkan untuk masjid, musala, sekolah, yayasan, serta fasilitas sosial kemasyarakatan lainnya. Bahkan, ada perkumpulan dokter khitan yang mewakafkan profesinya.

“Bayangkan kalau semua umat Muslim itu ada yang mewakafkan profesi A, profesi B, dikumpulkan, akan sangat berkah Kota Surabaya ini,” tambahnya.

Ia berharap, program “Surabaya Kota Wakaf” dapat mengerakan lebih banyak orang untuk melalukan wakaf dengan tujuan kemaslahatan umat. “Saya mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang sudah melakukan wakaf. Semoga program ini dapat memberi manfaat yang besar untuk masyarakat Kota Pahlawan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua BWI Kota Surabaya, Prof. Dr. KH. Ahmad Muhibbin Zuhri, menyampaikan rasa syukur atas penetapan Surabaya sebagai Kota Wakaf oleh Kementerian Agama RI, dan ini merupakan yang pertama di Jawa Timur.”Betul-betul ini merupakan anugerah yang sangat besar. Kami tersanjung betul akan ditetapkannya Kota Surabaya sebagai Kota Wakaf,” kata Muhibbin.

Ia secara khusus berterima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi, yang dapat mengarahkan dan memimpin langsung gerakan wakaf di Kota Surabaya, serta berhasil mensinergikan banyak potensi dan mengajak semua pejabat Pemkot untuk berwakaf.

Muhibbin menyebut, dalam acara Kick Off juga dilakukan penyerahan 100 sertifikat tanah yang sudah jadi berkat kerja sama dengan Kantor Pertanahan Surabaya 1 dan 2. “Hari ini juga diberikan 100 sertifikat tanah wakaf untuk digunakan sebagai fasilitas kemasyarakatan,” katanya.

Di samping itu, Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad mengapresiasi langkah Wali Kota Eri dalam menumbuhkan kesadaran untuk berwakaf di kalangan ASN, pengusaha, kampus, dan masyarakat luas di Kota Surabaya.

“Keberhasilan ini juga merupakan cerminan dari figur kepemimpinan visioner Wali Kota Eri Cahyadi yang mampu menginspirasi, memberi teladan, dan mengerahkan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya meyakini dengan dukungan berkelanjutan, Kota Surabaya tidak hanya berkembang sebagai kota modern, tetapi juga akan tampil sebagai kota wakaf yang berdaya, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan umat. “Kami berharap Kota Surabaya dapat menjadi model gerakan wakaf yang produktif bagi kota-kota lain di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (q cox)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *