TANAH BUMBU (Suarapubliknews) – Selama tiga tahun terakhir, sejak tahun 2016 hingga 2018, perekonomian Kabupaten Tanah Bumbu terlihat menggeliat dalam pertumbuhan.
Hal ini ditunjukkan oleh pergerakan nilai PDRB atas dasar harga konstan, yang mengalami kenaikan, dalam tingkat pertumbuhan mulai dari tahun 2016.
Hal ini dikatakan Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2018 di Gedung Paripurna DPRD Kab. Tanah Bumbu Senin (25/0/19).
Disampaikannya, secara keseluruhan kegiatan perekonomian Tanah Bumbu tumbuh sebesar 4,20 persen dan hampir semua sektor, dalam PDRB mengalami pertumbuhan ekonomi, yang positif selama periode 2016-2018.
Lanjutnya, adapun sektor penyumbang PDRB, yang mengalami pertumbuhan negatif, yaitu di sektor Pertambangan dan Penggalian, dimana pada tahun 2018 mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 0,39 persen di tahun 2016, menjadi 0,55 persen di tahun 2018.
Kondisi ini terangnya disebabkan menurunnya kinerja sektor pertambangan, yang menjadi sektor unggulan Tanah Bumbu.
Menurutnya, kinerja kategori pertambangan dan pengggalian di Provinsi Kalimantan Selatan, termasuk di Kabupaten Tanah Bumbu, sangat bergantung pada kondisi perekonomian global, karena komoditas yang dihasilkan di Kabupaten Tanah Bumbu.
yakni adalah batu bara
“Batubara yang merupakan komoditas unggulan ekspor Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya dan Provinsi Kalimantan Selatan pada umumnya. Dengan kata lain, produksi batu bara Kabupaten Tanah Bumbu, sangat tergantung pada demand di negara tujuan ekspornya,” jelasnya. (q cox, Imran)