SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) mampu meningkatkan kinerja ekspor perikanan di tengah lesunya nilai tukar rupiah.
Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda mengatakan produk-produk perikanan di Perum Perindo telah diekspor ke sejumlah negara. Bahkan pada Oktober ini, Perum Perindo melakukan dua ekspor sekaligus yaitu ke China serta ke Amerika Serikat dan Eropa.
“Dalam waktu dekat, Perum Perindo akan mengekspor produk ikan ke China, Amerika Serikat dan Eropa. Semua ekspor tersebut akan dikirim lewat Makasar, Sulawesi Selatan,” katanya saat mendapat kunjungan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di booth Perum Perindo.
Risyanto menuturkan ekspor ke Negeri Tirai Bambu dilaksanakan pada 4 Oktober 2018. Perum Perindo mengekspor satu container Ikan Layur bertonase 22 ton, dengan nilai US$100,6 ribu. Sementara itu, ekspor ke Eropa dan Amerika akan dilakukan pada 6 Oktober 2018 dengan jadwal pengiriman (shipping) pukul 02.00 WIT dari Makasar.
“Jumlah ekspor ke Eropa dan USA ini terdiri dari 3 kontainer ikan Snapper, Kingfish, Squid dan Octopus bertonase 55 ton, dengan valuasi US$310 ribu,” papar Risyanto.
Perum Perindo optimistis mampu mencapai target ekspor yang dipatok sebesar 694 ton atau senilai US$6,82 juta hingga akhir tahun. Prougnosa ekspor tahun 2018 ini melesat 736,14 % dari realisasi ekspor tahun 2017 yang hanya sebesar 83 ton.
Apalagi, BUMN di bidang perikanan ini juga aktif mengikuti berbagai pameran bisnis di antaranya IBD Expo yang sedang diselenggarakan di Surabaya 3-6 Oktober dan Trade Expo Indonesia yang akan digelar pada 24-28 Oktober mendatang di Serpong
Sebagai catatan, per September 2018, Perum Perindo mencetak realisasi ekspor sebanyak 392,3 ton dengan valuasi US$4,89 juta. Negara tujuan ekspor utama pada 2018 yaitu Amerika Serikat, China, Eropa, Jepang dan Vietnam.
Karakteristik produk ikan yang diekspor pun berbeda, tergantung masing-masing destinasi negara. Amerika Serikat misalnya, produk yang dikirim Perum Perindo berupa Grouper, Mahi-Mahi, Snapper dan Octopus. Sementara itu, produk yang diekspor ke Jepang mayoritas merupakan Tuna Loin.
Beda negara, berbeda pula seleranya. Negeri Tirai Bambu China memesan Ikan Layur sedangkan Vietnam mengimpor Octopus dari Perum Perindo. (q cox, Tama Dinie)